Bennett: Dunia Arab Paham Israel Berpihak pada Perdamaian
Minggu, 27 Maret 2022 - 23:03 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Minggu (27/3/2022) mengatakan, dunia Arab memahami bagaimana Israel "berpihak pada perdamaian" dan kerja sama di kawasan itu.
Bennett membuat pernyataannya pada sesi pembukaan rapat kabinet mingguannya menjelang pertemuan puncak mendatang di Israel dengan partisipasi Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko dan Amerika Serikat (AS).
"Ini adalah hari yang sangat meriah. Kami menjadi tuan rumah KTT Negev di Israel," kata Bennett, seperti dikutip dari Anadolu Agency. "Dunia Arab semakin memahami bahwa Israel selalu berada di pihak perdamaian dan kerja sama," lanjutnya.
"Saya ingin menyambut semua orang yang datang ke sini. Selamat datang di Israel! Kami sangat senang dan tergerak untuk menyambut Anda di sini; pintu kami selalu terbuka," tambahnya. KTT Negev diperkirakan akan berlangsung selama dua hari, 27-28 Maret 2022.
KTT itu terjadi tak lama setelah Bennett bertemu dengan putra mahkota Emirat dan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sissi di Mesir. “Ini adalah langkah lain dalam menghangatkan perjanjian damai antara Israel dan Mesir,” kata Bennett.
Menurut media Israel, KTT ini akan membahas ancaman Iran. UEA, Bahrain dan Maroko menormalkan hubungan dengan Israel melalui Kesepakatan Abraham pada tahun 2020.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan berpartisipasi saat dia mengunjungi wilayah tersebut. Dia diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Tepi Barat, Maroko dan Aljazair.
Selama di Israel, Blinken dijadwalkan bertemu dengan Bennett, Menteri Luar Negeri Yair Lapid, Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Presiden Isaac Herzog. Dia juga akan bertemu dengan pemimpin Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah serta penguasa de facto UEA, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed.
Kunjungan Blinken ke Timur Tengah dan Afrika utara - yang tiba di bawah bayang-bayang perang di Ukraina - juga akan menegaskan kembali dukungan AS untuk Kiev kepada pejabat regional.
Bennett membuat pernyataannya pada sesi pembukaan rapat kabinet mingguannya menjelang pertemuan puncak mendatang di Israel dengan partisipasi Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko dan Amerika Serikat (AS).
"Ini adalah hari yang sangat meriah. Kami menjadi tuan rumah KTT Negev di Israel," kata Bennett, seperti dikutip dari Anadolu Agency. "Dunia Arab semakin memahami bahwa Israel selalu berada di pihak perdamaian dan kerja sama," lanjutnya.
"Saya ingin menyambut semua orang yang datang ke sini. Selamat datang di Israel! Kami sangat senang dan tergerak untuk menyambut Anda di sini; pintu kami selalu terbuka," tambahnya. KTT Negev diperkirakan akan berlangsung selama dua hari, 27-28 Maret 2022.
KTT itu terjadi tak lama setelah Bennett bertemu dengan putra mahkota Emirat dan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sissi di Mesir. “Ini adalah langkah lain dalam menghangatkan perjanjian damai antara Israel dan Mesir,” kata Bennett.
Menurut media Israel, KTT ini akan membahas ancaman Iran. UEA, Bahrain dan Maroko menormalkan hubungan dengan Israel melalui Kesepakatan Abraham pada tahun 2020.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan berpartisipasi saat dia mengunjungi wilayah tersebut. Dia diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Tepi Barat, Maroko dan Aljazair.
Selama di Israel, Blinken dijadwalkan bertemu dengan Bennett, Menteri Luar Negeri Yair Lapid, Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Presiden Isaac Herzog. Dia juga akan bertemu dengan pemimpin Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah serta penguasa de facto UEA, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed.
Kunjungan Blinken ke Timur Tengah dan Afrika utara - yang tiba di bawah bayang-bayang perang di Ukraina - juga akan menegaskan kembali dukungan AS untuk Kiev kepada pejabat regional.
(esn)
tulis komentar anda