Putin: Kredibilitas Dolar dan Euro Hancur Akibat Sanksi pada Rusia
Kamis, 24 Maret 2022 - 20:00 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (23/3/2022) bahwa sanksi Barat terhadap negaranya telah memberikan pukulan besar bagi kepercayaan publik pada dua mata uang utama Barat.
Banyak sekutu Amerika Serikat (AS) bergabung memberlakukan pembatasan besar-besaran di Moskow sebagai tanggapan atas serangan militer yang sedang berlangsung di Ukraina.
Putin berpendapat bahwa hukuman itu menunjukkan “tidak masuk akal lagi” untuk menjual barang-barang Rusia di AS dan Uni Eropa (UE) sambil menerima pembayaran dalam dolar atau euro.
Dia mengatakan rubel akan digunakan untuk penjualan gas alam Rusia pada negara-negara yang dianggap Moskow sebagai "bermusuhan".
“Selama beberapa pekan terakhir, seperti yang Anda tahu, beberapa negara Barat mengadopsi keputusan yang melanggar hukum untuk membekukan aset Rusia,” ujar Putin dalam pertemuan pemerintah yang diadakan melalui tautan video.
“Barat secara de facto telah menghancurkan kredibilitas mata uangnya,” ungkap dia, dilansir RT.com.
Banyak sekutu Amerika Serikat (AS) bergabung memberlakukan pembatasan besar-besaran di Moskow sebagai tanggapan atas serangan militer yang sedang berlangsung di Ukraina.
Putin berpendapat bahwa hukuman itu menunjukkan “tidak masuk akal lagi” untuk menjual barang-barang Rusia di AS dan Uni Eropa (UE) sambil menerima pembayaran dalam dolar atau euro.
Dia mengatakan rubel akan digunakan untuk penjualan gas alam Rusia pada negara-negara yang dianggap Moskow sebagai "bermusuhan".
“Selama beberapa pekan terakhir, seperti yang Anda tahu, beberapa negara Barat mengadopsi keputusan yang melanggar hukum untuk membekukan aset Rusia,” ujar Putin dalam pertemuan pemerintah yang diadakan melalui tautan video.
“Barat secara de facto telah menghancurkan kredibilitas mata uangnya,” ungkap dia, dilansir RT.com.
Lihat Juga :
tulis komentar anda