Israel Kecam Rencana AS Hapus Pengawal Revolusi Iran dari Daftar Teroris

Selasa, 22 Maret 2022 - 04:00 WIB
Israel Kecam Rencana AS Hapus Pengawal Revolusi Iran dari Daftar Teroris. FOTO/Reuters
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel , Naftali Bennett telah mengkritik niat Amerika Serikat (AS) untuk menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dari daftar "organisasi teror" asingnya. Langkah ini, kata Bennett berujung harga yang "mahal".

Menurut serangkaian tweet yang dikeluarkan oleh Bennett, korps itu adalah "organisasi teroris terbesar dan paling berdarah di dunia" dan, "tidak seperti Daesh, atau organisasi lain, itu disponsori negara."



Bennett jugaa menambahkan bahwa ini bukan hanya masalah Israel, tetapi juga masalah negara lain, termasuk sekutu Washington di kawasan itu.



“Sejauh ini, Korps Pengawal Revolusi dan pasukan afiliasinya telah mencoba membunuh orang Israel dan Amerika di seluruh dunia,” lanjut pemimpin Israel tersebut, seperti dikutip dari Middle East Monitor.

“Tetapi, sayangnya, kami melihat tekad [oleh AS] untuk menandatangani perjanjian nuklir dengan Iran. di hampir semua biaya sambil menentukan bahwa organisasi teroris terbesar di dunia bukanlah organisasi teroris," tambahnya.

Bennett bersikeras bahwa jika keputusan "tidak menguntungkan" ini dibuat, Negara Israel akan terus memperlakukan Korps Pengawal Revolusi sebagai organisasi teroris dan bertindak sesuai dengan itu.



"Seperti biasa, apa yang akan menentukan masa depan kita adalah tindakan kita, bukan kata-kata kita," tambah Bennett.

Pertengahan bulan ini, Iran mengatakan berhak untuk merespons apa yang disebutnya sebagai serangan teroris Israel di Suriah yang menewaskan dua tentaranya. Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengkonfirmasi bahwa dua anggotanya tewas di dekat Damaskus dalam serangan pada Senin lalu.

Media Suriah menyalahkan Israel atas serangan itu. Teheran mengklaim dua tentaranya yang tewas berada di Suriah untuk memberi nasihat kepada rezim Assad tentang "upaya kontra-terorisme".



Dalam sebuah surat kepada presiden Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Iran meminta masyarakat internasional untuk mengutuk serangan itu dan meminta pertanggungjawaban Israel.

"Iran menganggap serangan teroris Israel baru-baru ini sebagai tindakan yang sangat provokatif dan disengaja yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan ke tingkat yang tidak terkendali dan mengganggu koordinasi di antara mereka yang memerangi terorisme di kawasan itu, khususnya ISIS," bunyi surat itu seperti dilansir dari Al Araby, Minggu (13/3/2022).
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More