Biden Sebut Putin Diktator Pembunuh, Kremlin: Bom AS Bunuh Ratusan Ribu Orang
Jum'at, 18 Maret 2022 - 06:53 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meningkatkan retorikanya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (17/3/2022) dengan menyebutnya sebagai "diktator" dan "penjahat".
Pernyataan keras itu muncul hanya sehari setelah Biden menyebut Putin sebagai "penjahat perang."
AS dan sekutunya berdiri bersama melawan Putin, yang adalah “seorang diktator pembunuh, preman murni yang mengobarkan perang tidak bermoral melawan rakyat Ukraina,” tegas Biden pada Kamis (17/3/2022), di acara tahunan Friends of Ireland Luncheon, dilansir RT.com.
Pernyataan Biden datang hanya sehari setelah dia memberi tahu seorang reporter di Gedung Putih bahwa dia menganggap Putin adalah penjahat perang, setelah awalnya menjawab dengan negatif.
Kremlin menanggapi bahwa pernyataan seperti itu “tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan,” mengingatkan presiden Amerika tentang bom AS yang menewaskan “ratusan ribu orang di seluruh dunia.”
Pemimpin AS berusia 79 tahun itu menyebut pemimpin Rusia itu sebagai "pembunuh" dalam wawancara Maret 2021.
Pernyataan keras itu muncul hanya sehari setelah Biden menyebut Putin sebagai "penjahat perang."
AS dan sekutunya berdiri bersama melawan Putin, yang adalah “seorang diktator pembunuh, preman murni yang mengobarkan perang tidak bermoral melawan rakyat Ukraina,” tegas Biden pada Kamis (17/3/2022), di acara tahunan Friends of Ireland Luncheon, dilansir RT.com.
Pernyataan Biden datang hanya sehari setelah dia memberi tahu seorang reporter di Gedung Putih bahwa dia menganggap Putin adalah penjahat perang, setelah awalnya menjawab dengan negatif.
Kremlin menanggapi bahwa pernyataan seperti itu “tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan,” mengingatkan presiden Amerika tentang bom AS yang menewaskan “ratusan ribu orang di seluruh dunia.”
Pemimpin AS berusia 79 tahun itu menyebut pemimpin Rusia itu sebagai "pembunuh" dalam wawancara Maret 2021.
Lihat Juga :
tulis komentar anda