Ukraina Kecam Langkah Tak Bersahabat Israel terhadap Warganya
Rabu, 16 Maret 2022 - 07:40 WIB
Pada Minggu, Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked mengatakan setiap warga Ukraina dengan teman dan keluarga di Israel akan diizinkan masuk sebagai pengungsi sampai akhir konflik, tetapi hanya sejumlah kecil dari mereka yang tidak memiliki hubungan dengan negara tersebut yang akan diterima.
Interfax-Ukraina melaporkan pada Selasa bahwa negara tersebut sedang mempertimbangkan membatalkan pengaturan bebas visa dengan Israel, dengan alasan Tel Aviv telah mengingkari kesepakatannya.
Namun, sumber klaim ini adalah seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya di Kiev.
Sementara orang Yahudi Ukraina memenuhi syarat untuk berimigrasi ke Israel sesuai Hukum Kepulangan negara itu, orang non-Yahudi tidak, dan karena itu tidak memenuhi syarat untuk perawatan kesehatan universal dan tunjangan Israel lainnya, menurut Jerusalem Post.
Pengungsi Ukraina saat ini dikeluarkan visa turis tiga bulan, yang tidak memungkinkan mereka untuk bekerja.
Lebih dari dua juta orang Ukraina dilaporkan telah meninggalkan negara itu selama tiga pekan terakhir, setelah Rusia mengirim pasukannya untuk melakukan demiliterisasi dan “denazifikasi” pemerintah di Kiev, dengan alasan konflik tujuh tahun atas republik Donbass yang memisahkan diri.
Ukraina menuduh Rusia melakukan serangan yang tidak beralasan.
Interfax-Ukraina melaporkan pada Selasa bahwa negara tersebut sedang mempertimbangkan membatalkan pengaturan bebas visa dengan Israel, dengan alasan Tel Aviv telah mengingkari kesepakatannya.
Namun, sumber klaim ini adalah seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya di Kiev.
Sementara orang Yahudi Ukraina memenuhi syarat untuk berimigrasi ke Israel sesuai Hukum Kepulangan negara itu, orang non-Yahudi tidak, dan karena itu tidak memenuhi syarat untuk perawatan kesehatan universal dan tunjangan Israel lainnya, menurut Jerusalem Post.
Pengungsi Ukraina saat ini dikeluarkan visa turis tiga bulan, yang tidak memungkinkan mereka untuk bekerja.
Lebih dari dua juta orang Ukraina dilaporkan telah meninggalkan negara itu selama tiga pekan terakhir, setelah Rusia mengirim pasukannya untuk melakukan demiliterisasi dan “denazifikasi” pemerintah di Kiev, dengan alasan konflik tujuh tahun atas republik Donbass yang memisahkan diri.
Ukraina menuduh Rusia melakukan serangan yang tidak beralasan.
(sya)
tulis komentar anda