Senator AS: Bom Nuklir Hanya Gertakan Putin, Tak Akan Jadi Perang Dunia III

Senin, 14 Maret 2022 - 08:46 WIB
Sebuah gudang di Kiev, Ukraina, terbakar akibat serangan Rusia. Senator AS menyebut ancaman penggunaan senjata nuklir Rusia hanya gertakan Presiden Vladimir Putin. Foto/Layanan Pers Layanan Darurat Negara Ukraina/via REUTERS
WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham mengatakan ancaman penggunaan bom nuklir Rusia dalam perang Ukraina hanya gertakan Presiden Vladimir Putin . Menurutnya, konflik juga tidak akan berubah menjadi Perang Dunia (PD) III.

Senator AS dari Partai Republik itu mengecam Presiden AS Joe Biden karena menolak mengizinkan jet tempur Polandia buatan Soviet dikirim ke Ukraina, karena Biden khawatir hal itu akan meningkatkan ekskalasi menjadi perang nuklir global.

Graham, pada hari Minggu, secara mengejutkan mendukung Amerika untuk menerapkan zona larangan terbangan (NFZ) di atas wilayah udara Ukraina. Itu, kata dia, jika senjata kimia digunakan oleh Kremlin.

Pemerintah Biden dan NATO telah menolak menerapkan NFZ di seperti yang diminta Kiev dengan alasan itu akan memicu perang langsung NATO dengan Rusia yang berarti Perang Dunia III.





Dalam sebuah wawancara dengan Maria Bartiromo dari Fox News, Graham mengatakan bahwa pembatalan transfer jet tempur Polandia buatan Soviet ke Ukraina adalah contoh dari pemerintahan Biden yang melipat "seperti setelan murahan".

"Pemerintahan Biden menghentikan transfer itu. Satu menit mereka berkata, 'ya mereka tidak menggunakan pesawat yang kita miliki, tetapi jika kita memberi mereka lebih banyak, itu akan menjadi Perang Dunia III'," kata Graham.

"Apa yang terjadi adalah Putin mengancam Biden, dan dia melipat seperti setelan murahan. Beri mereka [Ukraina] pesawat," seru Graham, yang dilansir Senin (14/3/2022).

Selain itu, Graham mengatakan pidato Wakil Presiden AS Kamala Harris di Polandia pekan lalu mengenai sikap diplomatik Washington dengan mitra timur NATO adalah "bukan pengganti yang memadai dari MiG yang masuk ke Ukraina untuk membantu Ukraina mempertahankan diri."
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More