Rincian Asal dan Kemampuan 16.000 Relawan Asing yang Bantu Rusia di Ukraina

Jum'at, 11 Maret 2022 - 19:17 WIB
Kiev telah mengizinkan sukarelawan asing datang ke Ukraina dan berperang melawan pasukan Rusia di sana.

Beberapa negara Barat memperingatkan anggota dinas militer aktif mereka agar tidak menanggapi panggilan tersebut.

Meskipun demikian, Kiev mengklaim sekitar 20.000 warga asing dari 52 negara telah setuju membantu perjuangannya melawan Rusia.

Kemudian pada Jumat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkonfirmasi bahwa para sukarelawan yang dibahas pada pertemuan Dewan Keamanan akan datang dari Timur Tengah, dan khususnya dari Suriah.

Dia menekankan belum ada diskusi tentang mengizinkan warga Rusia untuk pergi ke garis depan dalam kapasitas sukarela.

Selama pertemuan di Moskow, Shoigu juga menyarankan mempersenjatai dengan senjata yang lebih canggih di wilayah Ukraina yang memisahkan diri, yang telah diakui Moskow sebagai negara berdaulat.

Dia mengatakan pasukan Rusia telah menangkap banyak perangkat keras militer dari Ukraina, termasuk rudal anti-pesawat dan rudal portabel anti-tank yang dipasok Barat, yang, katanya, dapat dimanfaatkan pejuang di Donbass.

Presiden Rusia juga menyetujui proposal ini, dengan mengatakan dia akan menandatangani perintah yang relevan jika diperlukan.

Menteri Pertahanan Rusia juga mengangkat isu penumpukan NATO di Eropa Timur, yang telah dilakukan di tengah permusuhan di Ukraina.

Militer Rusia memiliki rencana melawannya, Shoigu melaporkan. Putin mengatakan masalah ini membutuhkan pertimbangan lebih lanjut.

Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk.

Rusia kemudian mengakui kemerdekaan Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More