Profil Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya Pendukung Invasi Rusia di Ukraina
Senin, 07 Maret 2022 - 15:13 WIB
GROZNY - Nama Ramzan Kadyrov menjadi sorotan publik setelah dirinya mengirimkan dukungan atas invasi Rusia di Ukraina. Dia mengirimkan 12.000 pasukan militer Chechnya untuk membantu Rusia di Ukraina.
Sejak menggantikan sang ayah menjadi Presiden pada tahun 2007, Ramzan memang telah mengabdikan dirinya untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Padahal jauh sebelum itu, dia dan ayahnya tergabung dalam pemberontak anti-Rusia demi memperjuangkan keutuhan Chechnya.
Ramzan Kadyrov lahir pada 5 Oktober 1976. Dia adalah putra Akhmad Kadyrov, presiden pertama Chechnya yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Perang Chechnya, yakni perang melawan invasi Federasi Rusia.
Namun, usai Perang Chechnya Kedua pada 1999, kelompok tersebut memutuskan mengubah haluan menjadi Pro-Moskow.
Ramzan memimpin pasukan milisi di bawah dukungan Keamanan Nasional Rusia dan menjadi Ketua Dinas Keamanan Kepresidenan.
Pada Mei 2004, terjadi satu ledakan di Stadium Dynamo Grozny saat berlangsung peringatan kekalahan Nazi di Perang Dunia II.
Ledakan tersebut menewaskan 10 orang, termasuk Presiden Akhmad Kadyrov. Mangkatnya sang ayah membuat Ramzan diberikan kekuasaan secara de facto untuk memerintah Chechnya.
Lalu ketika usianya 30 tahun, secara terhormat Putin menunjuknya menjadi Presiden Chechnya. Ramzan bahkan diberikan medali Pahlawan Rusia, gelar kehormatan tinggi di Rusia.
Ramzan dikenal sebagai muslim yang taat. Dia juga memiliki gaya hidup yang unik.
Ramzan memelihara kucing di kebun binatang pribadi, menggemari tari tradisional Chenchen, dan punya pistol berlapis emas.
Ia juga kerap membagikan hobi dan keunikannya itu dalam unggahan di Instagram. Sayangnya, sejak tahun 2020 akun Instagram milik orang nomor satu Chechnya itu tidak lagi bisa diakses karena diblokir Facebook atas sanksi dari Amerika Serikat, dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty.
Meskipun keluarga Kadyrov disegani masyarakat Rusia dan Chechnya, bukan berarti hal tersebut bisa menutupi reputasi Ramzan yang dinilai buruk oleh HAM.
Gaya kepemimpinannya kontroversional dan semena-mena. Pasukan militer pribadi milik Ramzan, Kadyrovtsy, dituding kerap melakukan penyiksaan, pembunuhan, dan penculikan.
Disadur dari BBC, Ramzan menjadi otak dari penembakan Natalia Estemirova, juru kampanye HAM Rusia yang mengkritik kediktatoran pada 2009, menembak mati jurnalis investigasi Anna Politkovskaya pada 2006, dan mantan penjaga Kadyrov Umar Israilov pada 2009 yang juga ditembak di Wina. Itulah informasi mengenai sosok Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya yang menjadi sekutu Vladimir Putin.
Sejak menggantikan sang ayah menjadi Presiden pada tahun 2007, Ramzan memang telah mengabdikan dirinya untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Padahal jauh sebelum itu, dia dan ayahnya tergabung dalam pemberontak anti-Rusia demi memperjuangkan keutuhan Chechnya.
Ramzan Kadyrov lahir pada 5 Oktober 1976. Dia adalah putra Akhmad Kadyrov, presiden pertama Chechnya yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Perang Chechnya, yakni perang melawan invasi Federasi Rusia.
Namun, usai Perang Chechnya Kedua pada 1999, kelompok tersebut memutuskan mengubah haluan menjadi Pro-Moskow.
Ramzan memimpin pasukan milisi di bawah dukungan Keamanan Nasional Rusia dan menjadi Ketua Dinas Keamanan Kepresidenan.
Pada Mei 2004, terjadi satu ledakan di Stadium Dynamo Grozny saat berlangsung peringatan kekalahan Nazi di Perang Dunia II.
Ledakan tersebut menewaskan 10 orang, termasuk Presiden Akhmad Kadyrov. Mangkatnya sang ayah membuat Ramzan diberikan kekuasaan secara de facto untuk memerintah Chechnya.
Lalu ketika usianya 30 tahun, secara terhormat Putin menunjuknya menjadi Presiden Chechnya. Ramzan bahkan diberikan medali Pahlawan Rusia, gelar kehormatan tinggi di Rusia.
Ramzan dikenal sebagai muslim yang taat. Dia juga memiliki gaya hidup yang unik.
Ramzan memelihara kucing di kebun binatang pribadi, menggemari tari tradisional Chenchen, dan punya pistol berlapis emas.
Ia juga kerap membagikan hobi dan keunikannya itu dalam unggahan di Instagram. Sayangnya, sejak tahun 2020 akun Instagram milik orang nomor satu Chechnya itu tidak lagi bisa diakses karena diblokir Facebook atas sanksi dari Amerika Serikat, dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty.
Meskipun keluarga Kadyrov disegani masyarakat Rusia dan Chechnya, bukan berarti hal tersebut bisa menutupi reputasi Ramzan yang dinilai buruk oleh HAM.
Gaya kepemimpinannya kontroversional dan semena-mena. Pasukan militer pribadi milik Ramzan, Kadyrovtsy, dituding kerap melakukan penyiksaan, pembunuhan, dan penculikan.
Disadur dari BBC, Ramzan menjadi otak dari penembakan Natalia Estemirova, juru kampanye HAM Rusia yang mengkritik kediktatoran pada 2009, menembak mati jurnalis investigasi Anna Politkovskaya pada 2006, dan mantan penjaga Kadyrov Umar Israilov pada 2009 yang juga ditembak di Wina. Itulah informasi mengenai sosok Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya yang menjadi sekutu Vladimir Putin.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda