3 Negara yang Pernah Berkonflik dengan Rusia, Nomor 2 Kini Jadi Mitra Dekat

Selasa, 01 Maret 2022 - 14:32 WIB
Militer menggelar parade di Moskow, Rusia. Foto/REUTERS
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang melawan Ukraina, pekan lalu. Militer Rusia bahkan benar-benar telah melakukan serangan ke wilayah Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

PBB mencatat ada sekitar 102 warga sipil tewas dan 304 orang lainnya terluka. Lebih dari setengah juta warga pun terpaksa harus mengungsi.

Kata kunci “Rusia”, “Ukraina”, hingga World War 3 menjadi trending topic dunia selama beberapa waktu.



Adapun konflik antara Rusia dan Ukraina ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, Rusia juga telah berkonflik dengan beberapa negara. Berikut adalah daftar negara tersebut, dilansir dari berbagai sumber.

1. Amerika Serikat

Dilansir dari BBC, dalam wawancara, Joe Biden menuding Vladimir Putin adalah seorang pembunuh. Rusia dituduh melakukan campur tangan dalam Pilpres Amerika 2020, dengan menggelembungkan suara calon petahana, Donald Trump.

Putin juga membantah atas tuduhan bahwa jaringan keamanan Rusia melakukan upaya pembunuhan terhadap politikus oposisi Amerika.

Putin menarik Duta Besar Rusia di Amerika, Anatoly Antonov, kembali ke Moskow karena hubungannya dengan AS sudah masuk “jalan buntu’, dan mem-blacklist penjabat keamanan senior dan 10 diplomat Amerika dan “mengusir” mereka dari Rusia.

2. China

Konflik yang terjadi antara China dan Rusia dimulai pada masa Perang Dingin. China secara lantang menyebut Uni Soviet sebagai “The Revisionist Traitor Group of Soviet Leadership" yang menyebabkan pecahnya pertikaian antara dua negara ini.

Konfrontasi tersebut terjadi mulai dari 1960 hingga akhir 1980-an dengan ditandai runtuhnya Soviet.

Lalu pecah perang sesungguhnya terjadi saat 1969, ketika Soviet melakukan penyerangan terhadap tentara China di Pulau Zhenbao. Konflik ini menyebabkan gerakan komunis internasional terpecah.

China menang atas perang melawan Soviet dengan memukul mundur tentara mereka dan menggagalkan Soviet menghancurkan tank. Hubungan Rusia dan China membaik pada 1991, 1994, dan 2004.

Saat ini China justru menjadi mitra dekat Rusia saat Moskow menghadapi berbagai sanksi Barat terkait serangan ke Ukraina.

3. Georgia

Pada tahun 2008, “perang lima hari” antara Rusia dan Georgia terjadi di kawasan Abkhazia dan Ossetia. Kedua wilayah ini melakukan upaya separatis.

Namun, konflik antara Rusia dan Georgia sendiri sudah terjadi tahun 1990-an, ketika pecahnya Uni Soviet memerdekakan beberapa negara.

Georgia yang sudah merdeka, menentang keputusan Abkhazia dan Ossetia untuk memisahkan diri. Rusia yang memberikan dukungan terhadap upaya separatis yang dilakukan Abkhazia dan Ossetia, pun “ikut campur”, sehingga terpiculah konflik antara Rusia dan Georgia.

Ditambah lagi, Georgia menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan NATO dan UE. Hal ini membuat Rusia berusaha mempertahankan pengaruhnya atas Georgia dengan memanfaatkan konflik politik Georgia, serta Abkhazia dan Ossetia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More