Rusia Serang Ukraina, Putin Ancam Negara Lain yang Ikut Campur
Kamis, 24 Februari 2022 - 13:57 WIB
MOSKOW - Rusia akhirnya benar-benar menginvasi Ukraina dengan target fasilitas militer di wilayah timur negara itu, Kamis (24/2/2022). Presiden Vladimir Putin mengancam akan menindak negara lain yang ikut campur dalam konflik ini.
"Rusia tidak bisa merasa aman, berkembang, dan hidup dengan ancaman terus-menerus yang berasal dari wilayah Ukraina modern," kata Putin dalam sebuah pidato di stasiun televisi pemerintah saat memaparkan alasan mengapa Moksow meluncurkan operasi militer terhadap tetangganya.
"Rusia akan segera merespons jika ada kekuatan eksternal yang mencoba mengganggu tindakannya," lanjut Putin merujuk pada negara-negara lain yang mencoba ikut campur dalam tindakan Moskow.
"Tidak seorang pun boleh ragu bahwa serangan langsung ke negara kita akan menyebabkan kekalahan dan konsekuensi yang mengerikan bagi setiap agresor potensial," katanya, seperti dikutip AFP.
"Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan berada di hati nurani 'rezim' yang berkuasa di Ukraina," imbuh Putin.
Serangan Rusia terjadi setelah Kremlin mengeluarkan perintah untuk operasi militer khusus di wilayah Donbass yang memisahkan diri dari Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengonfirmasi bahwa negaranya sedang diinvasi.
"Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina."
"Kota-kota Ukraina yang damai berada di bawah serangan," ujarnya.
"Rusia tidak bisa merasa aman, berkembang, dan hidup dengan ancaman terus-menerus yang berasal dari wilayah Ukraina modern," kata Putin dalam sebuah pidato di stasiun televisi pemerintah saat memaparkan alasan mengapa Moksow meluncurkan operasi militer terhadap tetangganya.
"Rusia akan segera merespons jika ada kekuatan eksternal yang mencoba mengganggu tindakannya," lanjut Putin merujuk pada negara-negara lain yang mencoba ikut campur dalam tindakan Moskow.
"Tidak seorang pun boleh ragu bahwa serangan langsung ke negara kita akan menyebabkan kekalahan dan konsekuensi yang mengerikan bagi setiap agresor potensial," katanya, seperti dikutip AFP.
"Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan berada di hati nurani 'rezim' yang berkuasa di Ukraina," imbuh Putin.
Serangan Rusia terjadi setelah Kremlin mengeluarkan perintah untuk operasi militer khusus di wilayah Donbass yang memisahkan diri dari Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengonfirmasi bahwa negaranya sedang diinvasi.
"Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina."
"Kota-kota Ukraina yang damai berada di bawah serangan," ujarnya.
(min)
tulis komentar anda