AS: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Dimulai Kapan Saja Sekarang
Senin, 14 Februari 2022 - 06:48 WIB
"Saya tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasi laporan itu," kata Kirby.
"Kami ingin berhati-hati dalam berbicara di depan umum tentang intelijen dan sumber dan metode dan hal semacam itu. Yang dapat saya katakan kepada Anda [adalah]...kami percaya aksi militer besar dapat terjadi kapan saja sekarang," ujarnya, tampaknya membaca dari poin pembicaraan yang sama dengan Sullivan sebelum penampilannya di televisi.
"Dan sekali lagi, penilaian ini datang dari berbagai sumber, dan tidak secara eksklusif hanya di dalam intelijen, tetapi juga dari apa yang kami lihat di depan mata; lebih dari 100.000 tentara ini sekarang terus ditempatkan di perbatasan Ukraina," kata Kirby.
"Saya pikir mosaik intelijen yang kita lihat-tidak berbicara secara khusus tetapi eh, tetapi Anda tahu kami memiliki sumber intelijen yang baik dan mereka memberi tahu kami bahwa hal-hal semacam membangun sekarang untuk semacam peluang crescendo untuk Putin," imbuh juru bicara Pentagon.
Komentar para pejabat itu menyusul peringatan Presiden Joe Biden pada Sabtu dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Moskow akan membayar "harga dengan cepat dan berat" jika melanjutkan rencana invasi ke Ukraina.
Ajudan Kremlin Yuri Ushakov menolak klaim invasi yang dituduhkan AS dan menuduh balik Washington menggelembungkan histeria secara artifisial.
Juga pada hari Sabtu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh pemerintah AS berkolusi dengan media untuk memicu histeria mengenai situasi di Ukraina, memperingatkan bahwa AS mungkin mencari provokasi untuk memicu konflik di wilayah tersebut.
"Kami ingin berhati-hati dalam berbicara di depan umum tentang intelijen dan sumber dan metode dan hal semacam itu. Yang dapat saya katakan kepada Anda [adalah]...kami percaya aksi militer besar dapat terjadi kapan saja sekarang," ujarnya, tampaknya membaca dari poin pembicaraan yang sama dengan Sullivan sebelum penampilannya di televisi.
"Dan sekali lagi, penilaian ini datang dari berbagai sumber, dan tidak secara eksklusif hanya di dalam intelijen, tetapi juga dari apa yang kami lihat di depan mata; lebih dari 100.000 tentara ini sekarang terus ditempatkan di perbatasan Ukraina," kata Kirby.
"Saya pikir mosaik intelijen yang kita lihat-tidak berbicara secara khusus tetapi eh, tetapi Anda tahu kami memiliki sumber intelijen yang baik dan mereka memberi tahu kami bahwa hal-hal semacam membangun sekarang untuk semacam peluang crescendo untuk Putin," imbuh juru bicara Pentagon.
Komentar para pejabat itu menyusul peringatan Presiden Joe Biden pada Sabtu dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Moskow akan membayar "harga dengan cepat dan berat" jika melanjutkan rencana invasi ke Ukraina.
Ajudan Kremlin Yuri Ushakov menolak klaim invasi yang dituduhkan AS dan menuduh balik Washington menggelembungkan histeria secara artifisial.
Juga pada hari Sabtu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh pemerintah AS berkolusi dengan media untuk memicu histeria mengenai situasi di Ukraina, memperingatkan bahwa AS mungkin mencari provokasi untuk memicu konflik di wilayah tersebut.
(min)
tulis komentar anda