PM Inggris soal Krisis Ukraina: Beberapa Hari ke Depan Momen Paling Berbahaya

Kamis, 10 Februari 2022 - 20:10 WIB
Itu mengikuti diplomasi antar-jemput dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mengunjungi Moskow dan Kiev awal pekan ini.

Berbeda dengan para pemimpin AS dan Inggris, Macron telah mengecilkan kemungkinan invasi Rusia segera terjadi.

Johnson, tokoh paling menonjol dalam kampanye Brexit yang membawa Inggris keluar dari Uni Eropa, mengatakan; "Inggris tetap teguh dalam komitmen kami terhadap keamanan Eropa".

Sementara Johnson mengunjungi markas NATO, Menteri Luar Negeri Liz Truss yang mengadakan pembicaraan di Moskow, mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov bahwa perang di Ukraina akan menjadi bencana bagi rakyat Rusia dan Ukraina dan untuk keamanan Eropa.

Lavrov mengatakan dia tidak mengerti kecemasan Inggris tentang latihan perang Rusia di Belarusia, dan bahwa Truss telah mengabaikan fakta yang disajikan kepadanya.

Barat, kata Lavrov, menggunakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai instrumen.

Presiden Vladimir Putin, yang mengatakan bahwa kekhawatiran Moskow atas ekspansi NATO telah diabaikan selama tiga dekade, telah menuntut jaminan bahwa tidak akan ada penempatan rudal di dekat perbatasannya dan tidak ada ekspansi lebih lanjut dari NATO.

Inggris telah mendukung garis kuat bahwa Rusia seharusnya tidak dapat memveto negara-negara yang memilih untuk bergabung dengan aliansi NATO.

"Apa yang sebenarnya kami semua coba lakukan, apakah Anda berada di NATO atau tidak di NATO, adalah melindungi hak kedaulatan negara untuk memilih aliansi keamanan mereka," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace kepada Times Radio.
(min)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More