3 Intel Cantik Rusia, Nomor 2 Tak Segan Menyamar PSK

Kamis, 03 Februari 2022 - 07:28 WIB
(Foto searah jarum jam) Maria Butina, Aliia Roza, Anna Chapman. Foto/Wikipedia/bbc
MOSKOW - Beberapa negara sering menggunakan perempuan sebagai mata-mata yang mengintai pihak lawan. Dalam menjalankan tugasnya, intel akan menyamar sehingga dapat berbaur dengan masyarakat tanpa memantik kecurigaan musuh.

Beberapa intel perempuan Rusia bahkan ada yang menyamar menjadi pekerja seks komersial (PSK) hingga diplomat. Berikut daftar intel cantik Rusia.

1. Anna Chapman



Perempuan kelahiran Rusia pada 23 Februari 1982, Anna Chapman, merupakan intelijen khusus Rusia. Pada Juni 2010, dia bersama sembilan orang lainnya pernah ditangkap oleh pemerintah Amerika Serikat.



Dia ditangkap karena menjadi mata-mata program ilegal di bawah agen intelijen Rusia. Setelah terbukti menjalankan tugas intel mata-mata tanpa melapor kepada kejaksaan Amerika Serikat, dia beserta sembilan orang lainnya dideportasi ke Rusia.

Sekembalinya Chapman ke Rusia, dia meraih penghargaan top Kremlin dari Presiden Rusian Dmitry Medvedev.

Hal itu untuk menghormati Anna Chapman sebagai agen di Amerika Serikat. Saat ini, perempuan dengan nama asli Vasil’yevna Kushchyenko itu menjadi presenter, model, juga editor.

2. Aliia Roza

Aliia Roza menjadi mata-mata Rusia pada usia 19 tahun dengan berpura-pura menjadi PSK (pekerja seks komersial). Saat itu dia ditugaskan untuk merayu ketua geng kriminal pemasok narkoba ke negaranya.



Dia pun jatuh cinta kepada ketua geng tersebut, hingga akhirnya penyamaran Roza terbongkar. Namun ketua gembong narkoba berhasil menyelamatkan Roza dan membuat dirinya jatuh hati.

Gembong narkoba tersebut kemudian tewas di tangan kakak sendirinya setelah mengetahui adiknya itu menyelamatkan agen mata-mata.

Diketahui, Aliia Roza merupakan anak seorang jenderal militer berpangkat tinggi. Dia ditakdirkan untuk bergabung dengan tentara.

Ketika menjadi tentara, dia pernah diperkosa oleh teman satu timnya. Saat ini, Roza bekerja di industri fashion serta mendirikan agensi.

3. Maria Butina

Pada Juli 2018, Maria Butina diadili pemerintah Amerika Serikat. Dia terbukti melakukan kegiatan intelijen untuk kepentingan Rusia dengan menggunakan seks dan kecintaannya pada senjata.



Maria dijatuhi vonis 18 bulan oleh penjara oleh pengadilan Amerika Serikat. Maria melakukan komunikasi dengan intelijen Rusia serta para taipan jaringan Kremlin.

Kasusnya muncul ketika Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengeluarkan dakwaan terhadap 12 warga Rusia yang dituduh meretas hasil pemilu presiden Amerika Serikat pada 2016.

Maria yang tinggal di Amerika Serikat menggunakan visa pelajar menyamar sebagai diplomat.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More