Menlu Retno: Kepemimpinan Global yang Kuat Kunci Atasi Pandemi
Kamis, 23 April 2020 - 18:40 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, kepemimpinan global yang kuat dan terkoordiasi adalah kunci untuk menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Retno dalam pertemuan virtual Menteri Luar Negeri ASEAN-Amerika Serikat (AS).
"Indonesia menekankan pentingnya kekuatan, kolektif, dan koordinasi kepemimpinan global. Karena, kita meyakini bahwa hanya dengan kepemimpinan global yang kuat, bersama dan terkoordinasi, maka kita akan dapat mengatasi pandemi ini dan dampaknya secara sosial ekonomi dengan baik," ucap Retno, saat menggelar konferensi pers virtual pada Kamis (23/4/2020).
Retno menuturkan, dalam pertemuan tersebut Indonesia menyampaikan rencana kerjasama jangka panjang. Pertama, jelas Retno, Indonesia menekankan bahwa kerjasama kedepan harus difokuskan untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan, antara lain melalui pengembangan perluasan wilayah untuk mengontrol penyakit.
Kedua, menurut Retno, adalah mengenai relokasi pendanaan United States Agency for International Development atau USAID di bawah program IGNITE dan program yang dinamakan PROSPECT.
"IGNITE adalah Inclusive Growth in ASEAN through Innovation, Trade and E-commerc, jadi ini adalah program kerjasama teknis untuk badan-badan ASEAN di bidang fasilitasi perdagangan ekonomi digital, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan inovasi. Program ini juga mendorong tujuh kerja sama yang sifatnya cross cutting, mulai dari pengembangan UMKM hingga pengarusutamaan gender," ucapnya.
"Sementara itu program kerjasama PROSPECT, singkatan dari Partnership for Regional Optimization within the Political-Security and Socio-Cultural Communities. Program kerjasama ini bentuknya adalah dukungan untuk dapat menangangi tantangan yang sifatnya lintas batas secara lebih baik," tukasnya.
"Indonesia menekankan pentingnya kekuatan, kolektif, dan koordinasi kepemimpinan global. Karena, kita meyakini bahwa hanya dengan kepemimpinan global yang kuat, bersama dan terkoordinasi, maka kita akan dapat mengatasi pandemi ini dan dampaknya secara sosial ekonomi dengan baik," ucap Retno, saat menggelar konferensi pers virtual pada Kamis (23/4/2020).
Retno menuturkan, dalam pertemuan tersebut Indonesia menyampaikan rencana kerjasama jangka panjang. Pertama, jelas Retno, Indonesia menekankan bahwa kerjasama kedepan harus difokuskan untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan, antara lain melalui pengembangan perluasan wilayah untuk mengontrol penyakit.
Kedua, menurut Retno, adalah mengenai relokasi pendanaan United States Agency for International Development atau USAID di bawah program IGNITE dan program yang dinamakan PROSPECT.
"IGNITE adalah Inclusive Growth in ASEAN through Innovation, Trade and E-commerc, jadi ini adalah program kerjasama teknis untuk badan-badan ASEAN di bidang fasilitasi perdagangan ekonomi digital, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan inovasi. Program ini juga mendorong tujuh kerja sama yang sifatnya cross cutting, mulai dari pengembangan UMKM hingga pengarusutamaan gender," ucapnya.
"Sementara itu program kerjasama PROSPECT, singkatan dari Partnership for Regional Optimization within the Political-Security and Socio-Cultural Communities. Program kerjasama ini bentuknya adalah dukungan untuk dapat menangangi tantangan yang sifatnya lintas batas secara lebih baik," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda