CIA Diam-diam Latih Pasukan Khusus Ukraina untuk Melawan Invasi Rusia
Sabtu, 15 Januari 2022 - 03:08 WIB
WASHINGTON - Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS) diam-diam sudah melatih pasukan khusus Ukraina. Pasukan itu dapat diandalkan untuk melawan invasi Rusia jika benar-benar terjadi.
Pelatihan secara rahasia itu diungkap mantan pejabat intelijen dan keamanan nasional AS.
Mengutip laporan Yahoo News, misi rahasia CIA itu diduga telah berlangsung sejak Rusia menerima bergabungnya kembali Crimea pada tahun 2014—yang oleh Ukraina dan negara-negara Barat sebut sebagai aneksasi.
Pelatihan untuk pasukan khusus Ukraina tersebut berbasis di fasilitas yang dirahasiakan di AS selatan.
"Kamp pelatihan militer telah memasukkan latihan senjata api, teknik kamuflase, dan navigasi darat, serta berfokus pada taktik seperti 'menutupi dan bergerak'," kata mantan pejabat intelijen AS, yang dilansir Russia Today, Sabtu (15/1/2022).
Namun, seorang perwira tinggi Amerika yang tidak disebutkan namanya dilaporkan bersikeras bahwa tidak pernah ada tujuan ofensif di balik skema tersebut.
“Tujuan pelatihan yang disampaikan adalah untuk membantu pengumpulan intelijen,” klaim sumber tersebut.
Sesuai laporan, program, yang diawasi oleh paramiliter yang bekerja untuk Departemen Darat CIA, didirikan di bawah pemerintahan Presiden AS Barack Obama dan telah dilanjutkan dan dimodifikasi oleh para pemimpin Washington berikutnya.
Pelatihan secara rahasia itu diungkap mantan pejabat intelijen dan keamanan nasional AS.
Mengutip laporan Yahoo News, misi rahasia CIA itu diduga telah berlangsung sejak Rusia menerima bergabungnya kembali Crimea pada tahun 2014—yang oleh Ukraina dan negara-negara Barat sebut sebagai aneksasi.
Pelatihan untuk pasukan khusus Ukraina tersebut berbasis di fasilitas yang dirahasiakan di AS selatan.
"Kamp pelatihan militer telah memasukkan latihan senjata api, teknik kamuflase, dan navigasi darat, serta berfokus pada taktik seperti 'menutupi dan bergerak'," kata mantan pejabat intelijen AS, yang dilansir Russia Today, Sabtu (15/1/2022).
Namun, seorang perwira tinggi Amerika yang tidak disebutkan namanya dilaporkan bersikeras bahwa tidak pernah ada tujuan ofensif di balik skema tersebut.
“Tujuan pelatihan yang disampaikan adalah untuk membantu pengumpulan intelijen,” klaim sumber tersebut.
Sesuai laporan, program, yang diawasi oleh paramiliter yang bekerja untuk Departemen Darat CIA, didirikan di bawah pemerintahan Presiden AS Barack Obama dan telah dilanjutkan dan dimodifikasi oleh para pemimpin Washington berikutnya.
tulis komentar anda