Jadi Pusat Wabah COVID-19, Pangkalan Militer AS Terapkan Kontrol Ketat

Minggu, 09 Januari 2022 - 14:10 WIB
Jadi pusat wabah COVID-19, pangkalan militer AS di Jepang terapkan kontrol ketat. Foto/The Guardian
TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk memberlakukan tindakan COVID-19 yang lebih ketat di pangkalan militernya di negara itu.

Keputusan itu diambil di tengah kekhawatiran bahwa wabah COVID-19 di pangkalan militer AS telah memicu infeksi di komunitas lokal.

"Kami telah sepakat dengan Amerika Serikat pada prinsipnya bahwa acara-acara yang tidak perlu harus dikontrol dan dilarang, dan kami sedang mendiskusikan secara spesifik sekarang," kata Kishida selama program debat di lembaga penyiaran publik NHK seperti dikutip dari Reuters, Minggu (9/1/2022).



Jepang memperkenalkan kembali pembatasan terhadap virus Corona di tiga wilayah yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS, kontrol darurat pertama sejak bulan September. Gubernur daerah meminta tindakan lebih keras setelah melihat lonjakan kasus yang didorong oleh varian Omicron.

Kishida mengatakan Jepang telah mendesak Amerika Serikat untuk mengatasi masalah tersebut pada pertemuan virtual menteri luar negeri dan pertahanan mereka pada hari Jumat dan pada kesempatan lainnya.

Jepang menghentikan masuknya hampir semua pelancong asing pada akhir November setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendaftarkan Omicron sebagai varian mengkhawatirkan. Tetapi militer AS memindahkan staf masuk dan keluar di bawah rezim pengujian dan karantina yang terpisah.



Sebelumnya Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi mendesak rekannya dari AS pada Kamis lalu untuk mempertimbangkan membatasi pergerakan pasukan AS di Jepang. Desakan ini muncul setelah adanya lonjakan kasus COVID-19 di pangkalan militer AS dan komunitas sekitarnya.

Permintaan Hayashi kepada Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken datang ketika kasus virus COVID-19 melonjak di Okinawa. Wilayah ini menampung sebagian besar pasukan AS di Jepang dan sekarang mengalami peningkatan infeksi masyarakat.

Menurut pemerintah Jepang, ada lebih dari 400 kasus COVID-19 yang dilaporkan di pangkalan AS di Okinawa pada 4 Januari. Jepang menghentikan masuknya hampir semua pelancong asing pada akhir November, setelah Omicron disebut sebagai varian yang menjadi perhatian WHO.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More