Wanita 'Judes' Korut Ini Disebut Bakal Gantikan Kim Jong-un
Kamis, 23 April 2020 - 11:41 WIB
PYONGYANG - Kondisi kesehatan diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dilaporkan memburuk setelah menjalani operasi. Laporan itu memicu beragam pertanyaan, termasuk siapa yang akan menggantikan pemimpin rezim komunis Korea itu karena dia menunjuk penerus atau pewaris kekuasaan.
Keluarga Kim telah memerintah negara komunis yang sarat rahasia itu selama tujuh dekade terakhir, di mana Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, Kim Jong-il yang meninggal tahun 2011.
Suksesi kekuasaan secara tradisional dijalani para pewaris laki-laki. Sayangnya, Kim Jong-un yang saat ini berusia 36 tahun tidak memiliki anak laki-laki dewasa. Pada akhirnya, kakak laki-laki dan adik perempuannya menjadi pilihan paling jelas untuk menggantikannya.
Dari dua pilihan itu, adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, ramai disebut sebagai calon suksesor terkuat. Wanita berusia 31 tahun ini adalah anggota senior Partai Buruh Korea yang berkuasa di negara tersebut. Menurut laporan investigasi National Interest tahun 2019, wanita yang dikenal "judes" ini adalah wanita paling kuat di Korea Utara.
Kim Yo-jong telah menjabat sebagai kepala staf dan jadi pemimpin dari orang kepercayaan sang kakak. Dia telah menjaga citranya yang kuat dalam perannya sebagai direktur departemen propaganda Korea Utara.
Namun politik Korea Utara bersifat patriarkal dan tidak mungkin seorang wanita akan menjadi pemimpin, betapapun kuatnya dia. Istri Kim Jong-un; Ri Sol-ju, mantan pemandu sorak dan penyanyi, juga tidak memiliki kekuatan politik.
Karakter Kim Yo-jong mirip dengan sang kakak. Dia pernah melontarkan kecaman keras dan kasar terhadap Korea Selatan ketika uji tembak rudal-rudal balistik Korea Utara dikritik Seoul karena berlangsung saat pandemi virus corona baru atau COVID-19 pada awal Maret lalu.
Menurut laporan The Guardian pada 4 Maret, Kim Yo-jong berkata Korea Selatan seperti "anjing yang ketakutan". Pernyataan adik diktator muda ini juga diterbitkan oleh media pemerintah Korut, di mana dia mengatakan bahwa Korut berhak melakukan latihan militer dan menolak kritik Korsel yang menyebut perilaku Pyongyang tidak masuk akal.
Perempuan paling kuat Korut ini juga pernah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat. Jabatannya sebagai kepala departemen propaganda Korut membuatnya dianggap Washington terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap rakyat di negara komunis tersebut. Washington menuduh Kim Yo-jong melakukan sensor ketat di negaranya.
Keluarga Kim telah memerintah negara komunis yang sarat rahasia itu selama tujuh dekade terakhir, di mana Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, Kim Jong-il yang meninggal tahun 2011.
Suksesi kekuasaan secara tradisional dijalani para pewaris laki-laki. Sayangnya, Kim Jong-un yang saat ini berusia 36 tahun tidak memiliki anak laki-laki dewasa. Pada akhirnya, kakak laki-laki dan adik perempuannya menjadi pilihan paling jelas untuk menggantikannya.
Dari dua pilihan itu, adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, ramai disebut sebagai calon suksesor terkuat. Wanita berusia 31 tahun ini adalah anggota senior Partai Buruh Korea yang berkuasa di negara tersebut. Menurut laporan investigasi National Interest tahun 2019, wanita yang dikenal "judes" ini adalah wanita paling kuat di Korea Utara.
Kim Yo-jong telah menjabat sebagai kepala staf dan jadi pemimpin dari orang kepercayaan sang kakak. Dia telah menjaga citranya yang kuat dalam perannya sebagai direktur departemen propaganda Korea Utara.
Namun politik Korea Utara bersifat patriarkal dan tidak mungkin seorang wanita akan menjadi pemimpin, betapapun kuatnya dia. Istri Kim Jong-un; Ri Sol-ju, mantan pemandu sorak dan penyanyi, juga tidak memiliki kekuatan politik.
Karakter Kim Yo-jong mirip dengan sang kakak. Dia pernah melontarkan kecaman keras dan kasar terhadap Korea Selatan ketika uji tembak rudal-rudal balistik Korea Utara dikritik Seoul karena berlangsung saat pandemi virus corona baru atau COVID-19 pada awal Maret lalu.
Menurut laporan The Guardian pada 4 Maret, Kim Yo-jong berkata Korea Selatan seperti "anjing yang ketakutan". Pernyataan adik diktator muda ini juga diterbitkan oleh media pemerintah Korut, di mana dia mengatakan bahwa Korut berhak melakukan latihan militer dan menolak kritik Korsel yang menyebut perilaku Pyongyang tidak masuk akal.
Perempuan paling kuat Korut ini juga pernah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat. Jabatannya sebagai kepala departemen propaganda Korut membuatnya dianggap Washington terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap rakyat di negara komunis tersebut. Washington menuduh Kim Yo-jong melakukan sensor ketat di negaranya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda