Ukraina Sebut Rusia Terus Kirim Pasukan ke Perbatasan
Kamis, 30 Desember 2021 - 23:08 WIB
JAKARTA - Rusia terus mengirimkan pasukan baru ke perbatasan dengan Ukraina. Terbaru, Kamis (30/12/2021), Rusia mengerahkan 52 batalyon kelompok taktis di dekat wilayah Ukraina .
"Jumlah total pasukan di sepanjang perbatasan dan di Donbas dan Crimea yang diduduki mencapai 126.000 tentara, yang mencakup 105.000 tentara yang hadir di darat dan 21.000 sebagai komponen angkatan laut dan udara," hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam keterangan tertulis yang dikirim Second Secretary Kedutaan Besar Ukraina Svitlana Kovtun kepada Sindonews.
Kuleba juga mengatakan bahwa Rusia telah mengembangkan kemampuan untuk mengerahkan lebih banyak unit dalam waktu singkat, dari satu hingga dua minggu.
Ia juga mengatakan gencatan senjata di Donbas masih rapuh. Pasalnya hanya sebagian dari kesepakatan untuk menghentikan permusuhan selama liburan musim dingin yang dipatuhi. Kesepakatan itu dicapai dalam Grup Kontak Trilateral pada 22 Desember 2021.
"Dari 1 Januari hingga 30 Desember 2021, pasukan Rusia melancarkan 2.457 serangan terhadap posisi Ukraina, menyebabkan 66 tentara Ukraina tewas dan 273 terluka. 30 prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina terbunuh oleh penembak jitu, 14 terluka," ungkap Kuleba.
Sebelumnya diwartakan, Rusia menarik lebih dari 10.000 tentaranya setelah latihan perang sebulan di Ukraina. Puluhan ribu tentara Moskow itu sebelumnya bermanuver mengepung negara pecahan Soviet tersebut dari wilayah utara, timur dan selatan.
Aksi puluhan ribu tentara Moskow mengepung Ukraina dari utara, timur dan selatan itu telah memicu kekhawatiran di pihak Kiev dan Barat bahwa Moskow sedang merencanakan serangan.
Rusia menyangkal rencana semacam itu, dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan jaminan dari Barat—termasuk jaminan dari NATO untuk tidak memperluas aliansi ke arah timur menuju perbatasan Rusia—karena keamanannya sendiri terancam oleh hubungan Ukraina yang berkembang dengan aliansi Barat.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
"Jumlah total pasukan di sepanjang perbatasan dan di Donbas dan Crimea yang diduduki mencapai 126.000 tentara, yang mencakup 105.000 tentara yang hadir di darat dan 21.000 sebagai komponen angkatan laut dan udara," hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam keterangan tertulis yang dikirim Second Secretary Kedutaan Besar Ukraina Svitlana Kovtun kepada Sindonews.
Kuleba juga mengatakan bahwa Rusia telah mengembangkan kemampuan untuk mengerahkan lebih banyak unit dalam waktu singkat, dari satu hingga dua minggu.
Ia juga mengatakan gencatan senjata di Donbas masih rapuh. Pasalnya hanya sebagian dari kesepakatan untuk menghentikan permusuhan selama liburan musim dingin yang dipatuhi. Kesepakatan itu dicapai dalam Grup Kontak Trilateral pada 22 Desember 2021.
"Dari 1 Januari hingga 30 Desember 2021, pasukan Rusia melancarkan 2.457 serangan terhadap posisi Ukraina, menyebabkan 66 tentara Ukraina tewas dan 273 terluka. 30 prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina terbunuh oleh penembak jitu, 14 terluka," ungkap Kuleba.
Sebelumnya diwartakan, Rusia menarik lebih dari 10.000 tentaranya setelah latihan perang sebulan di Ukraina. Puluhan ribu tentara Moskow itu sebelumnya bermanuver mengepung negara pecahan Soviet tersebut dari wilayah utara, timur dan selatan.
Aksi puluhan ribu tentara Moskow mengepung Ukraina dari utara, timur dan selatan itu telah memicu kekhawatiran di pihak Kiev dan Barat bahwa Moskow sedang merencanakan serangan.
Rusia menyangkal rencana semacam itu, dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan jaminan dari Barat—termasuk jaminan dari NATO untuk tidak memperluas aliansi ke arah timur menuju perbatasan Rusia—karena keamanannya sendiri terancam oleh hubungan Ukraina yang berkembang dengan aliansi Barat.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(ian)
tulis komentar anda