85 Hari dan 8 Jam, Erupsi Gunung Berapi La Palma Dinyatakan Berakhir
Minggu, 26 Desember 2021 - 17:05 WIB
MADRID - Setelah 85 hari dan delapan jam atau tiga bulan yang penuh kehancuran, gunung berapi Cumbre Vieja di Kepulauan Canary Spanyol akhirnya selesai meletus, para ilmuwan mengumumkan Sabtu. Letusan gunung berapi itu adalah letusan aktif terpanjang di pulau La Palma yang pernah tercatat, menurut pejabat pemerintah Pulau Canary.
"Saya telah mencari kata yang tepat untuk mendefinisikan keadaan pikiran kita. Ini bukan kegembiraan, saya tidak bisa mengatakan bahwa kita bahagia, dan itu juga bukan kepuasan," kata menteri administrasi publik, keadilan dan keamanan Kepulauan Canary, Julio Perez.
"Hari ini kami merasa lega. Kami juga dapat menambahkan kata emosi, meskipun kami juga harus menambahkan kata harapan. Rangkaian kehancuran yang tak tertahankan ini telah berakhir dan sekarang saatnya untuk membangun kembali, meningkatkan, membuat ulang, dan mengganti," imbuhnya seperti dilansir dari CBS News, Minggu (26/12/2021).
Komite darurat vulkanik pulau itu, PEVOLCA, mengatakan Cumbre Vieja pertama kali mulai meletus pada 19 September dan berakhir pada 13 Desember pukul 10:21 malam waktu setempat, dengan tidak ada lagi aktivitas seismik yang terdeteksi sejak saat itu.
"Akhir letusan tidak berarti akhir dari keadaan darurat," Perez memperingatkan.
Dia mengatakan, panitia akan terus memantau gunung berapi tersebut, karena masih ada risiko yang bisa muncul.
Sekitar 7.000 orang dievakuasi, ratusan hektar terkena dampak, bandara pulau ditutup selama hampir 10 hari, dan lebih dari 1.000 rumah dan bangunan lainnya terkena dampak letusan selama berbulan-bulan. Perez mengatakan tim sedang bekerja untuk secara bertahap merumahkan kembali keluarga yang terkena dampak.
"Saya telah mencari kata yang tepat untuk mendefinisikan keadaan pikiran kita. Ini bukan kegembiraan, saya tidak bisa mengatakan bahwa kita bahagia, dan itu juga bukan kepuasan," kata menteri administrasi publik, keadilan dan keamanan Kepulauan Canary, Julio Perez.
"Hari ini kami merasa lega. Kami juga dapat menambahkan kata emosi, meskipun kami juga harus menambahkan kata harapan. Rangkaian kehancuran yang tak tertahankan ini telah berakhir dan sekarang saatnya untuk membangun kembali, meningkatkan, membuat ulang, dan mengganti," imbuhnya seperti dilansir dari CBS News, Minggu (26/12/2021).
Baca Juga
Komite darurat vulkanik pulau itu, PEVOLCA, mengatakan Cumbre Vieja pertama kali mulai meletus pada 19 September dan berakhir pada 13 Desember pukul 10:21 malam waktu setempat, dengan tidak ada lagi aktivitas seismik yang terdeteksi sejak saat itu.
"Akhir letusan tidak berarti akhir dari keadaan darurat," Perez memperingatkan.
Dia mengatakan, panitia akan terus memantau gunung berapi tersebut, karena masih ada risiko yang bisa muncul.
Sekitar 7.000 orang dievakuasi, ratusan hektar terkena dampak, bandara pulau ditutup selama hampir 10 hari, dan lebih dari 1.000 rumah dan bangunan lainnya terkena dampak letusan selama berbulan-bulan. Perez mengatakan tim sedang bekerja untuk secara bertahap merumahkan kembali keluarga yang terkena dampak.
tulis komentar anda