Jika Kim Jong-un Meninggal Bakal Picu Kekacauan dan Respons Militer

Kamis, 23 April 2020 - 08:33 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/REUTERS/KCNA
SEOUL - Kabar bahwa pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sakit parah belum ditanggapi oleh Pyongyang maupun media pemerintah setemat. Para ahli militer memprediksi kematian diktator muda itu akan memicu kekacauan di kawasan dan membutuhkan respons militer.

Selain kekacauan, prediksi para ahli militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (AS) adalah pecahnya krisis pengungsi. Kondisi itu akan mamaksa AS, Korsel dan kemungkin sekutu Washington lainnya untuk intervensi.

Pertanyaan tentang kesehatan sang diktator muda membuncah setelah ia absen pada peringatan ulang tahun ke-108 kakeknya atau pendiri Korut; Kim, Il-sung, pada 15 April lalu.

Pada hari Rabu, media pemerintah Korea Utara menerbitkan beberapa komentar masa lalu Kim tanpa menyebutkan keberadaannya saat ini.

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan mengulangi penegasannya bahwa tidak ada perkembangan tidak biasa yang terdeteksi di Korea Utara.



Menurut para ahli militer kepada Military Times, jika diktator berusia 36 tahun yang obesitas itu tidak mati suri, berarti dia memang memiliki masalah kesehatan dan kemungkinan berakhirnya pemerintahannya akan menciptakan kekacauan.

Meskipun Kim tidak memiliki penerus atau pewaris yang ditunjuk, adik perempuannya—pejabat senior partai berkuasa; Kim Yo Jong—diyakini menjadi kandidat yang paling mungkin untuk turun tangan.

Kendati demikian, beberapa ahli percaya bahwa kepemimpinan kolektif—yang dapat mengakhiri aturan dinasti keluarga—juga dapat dimungkinkan.

"Kurangnya ahli waris yang ditunjuk berarti akan ada kekacauan, penderitaan manusia, ketidakstabilan," kata pensiunan kepala operasi khusus Korea Selatan Letnan Jenderal Chun In-Bum kepada Military Times. "Ini berita buruk bagi semua orang."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More