Tim Penyelamat Temukan Jenazah 3 Pendaki Prancis yang Hilang di Himalaya
Selasa, 09 November 2021 - 02:30 WIB
KATHMANDU - Sebuah tim penyelamat di Nepal telah menemukan jenazah tiga pendaki Prancis yang hilang di wilayah Gunung Everest, Himalaya . Ketiga pendaki itu hilang hampir dua pekan lalu.
Ketiganya berusaha mendaki Gunung Kantega setinggi 6.783 meter, puncak yang lebih rendah di dekat Gunung Everest di distrik Solukhumbu yang terpencil. Mereka telah kehilangan kontak dengan penyelenggara ekspedisi sejak 26 Oktober, ketika longsoran salju melanda daerah itu.
"Tim penyelamat gunung telah menemukan tiga jenazah dari daerah itu. Jenazah telah diidentifikasi," kata pejabat polisi Tarka Raj Pandey kepada Reuters, Senin (8/11/2021). Menurutnya, jenazah telah dibawa ke Lukla, pintu gerbang ke Gunung Everest dan kota terbesar di distrik Solukhumbu. Selanjutnya, 3 jenazah pendaki itu akan dibawa ke ibu kota Kathmandu untuk pemeriksaan jenazah.
Polisi juga mengatakan kepada AFP, jenazah itu diangkut dengan helikopter. Sebelumnya, cuaca buruk telah menghambat upaya untuk menemukan orang-orang itu dan seorang anggota tim yang berusaha menemukan mereka pekan lalu mengatakan, tiga pendaki itu mungkin terkubur di bawah lapisan salju seukuran gedung lima lantai.
Sherpa Ang Norbu, seorang pemandu gunung yang memimpin upaya penyelamatan ketiganya, mengatakan, mereka ditemukan di dekat sisi utara Mingmo Eiger. Tiga pendaki gunung muda itu – Thomas Arfi, Louis Pachoud dan Gabriel Miloche – adalah bagian dari ekspedisi beranggotakan 8 orang. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dalam pendakian.
Para pendaki itu tampaknya tak lagi menuju puncak dan berbalik ketika longsoran salju melanda. Operasi pencarian dihentikan pekan lalu setelah Federasi Klub Pegunungan dan Pegunungan Prancis (FFCAM) mengakui bahwa kemungkinan menemukan orang-orang itu "hampir nol."
FFCAM juga telah menolak klaim di media lokal bahwa ekspedisi tersebut tidak memiliki izin pendakian yang layak. Para pendaki mulai kembali ke Nepal setelah sebelumnya pandemi virus Corona memaksa penutupan total industri pendakian gunung di negara tersebut.
Nepal adalah rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest, dan uang yang dikeluarkan oleh pendaki asing merupakan sumber pendapatan utama bagi negara miskin yang bergantung pada pariwisata dan pengiriman uang dari luar negeri.
Lihat Juga: Siapakah Fabrizio Longo? Eksekutif Audi yang Tewas saat Jatuh dari Ketinggian 10.000 Kaki
Ketiganya berusaha mendaki Gunung Kantega setinggi 6.783 meter, puncak yang lebih rendah di dekat Gunung Everest di distrik Solukhumbu yang terpencil. Mereka telah kehilangan kontak dengan penyelenggara ekspedisi sejak 26 Oktober, ketika longsoran salju melanda daerah itu.
"Tim penyelamat gunung telah menemukan tiga jenazah dari daerah itu. Jenazah telah diidentifikasi," kata pejabat polisi Tarka Raj Pandey kepada Reuters, Senin (8/11/2021). Menurutnya, jenazah telah dibawa ke Lukla, pintu gerbang ke Gunung Everest dan kota terbesar di distrik Solukhumbu. Selanjutnya, 3 jenazah pendaki itu akan dibawa ke ibu kota Kathmandu untuk pemeriksaan jenazah.
Polisi juga mengatakan kepada AFP, jenazah itu diangkut dengan helikopter. Sebelumnya, cuaca buruk telah menghambat upaya untuk menemukan orang-orang itu dan seorang anggota tim yang berusaha menemukan mereka pekan lalu mengatakan, tiga pendaki itu mungkin terkubur di bawah lapisan salju seukuran gedung lima lantai.
Sherpa Ang Norbu, seorang pemandu gunung yang memimpin upaya penyelamatan ketiganya, mengatakan, mereka ditemukan di dekat sisi utara Mingmo Eiger. Tiga pendaki gunung muda itu – Thomas Arfi, Louis Pachoud dan Gabriel Miloche – adalah bagian dari ekspedisi beranggotakan 8 orang. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dalam pendakian.
Para pendaki itu tampaknya tak lagi menuju puncak dan berbalik ketika longsoran salju melanda. Operasi pencarian dihentikan pekan lalu setelah Federasi Klub Pegunungan dan Pegunungan Prancis (FFCAM) mengakui bahwa kemungkinan menemukan orang-orang itu "hampir nol."
FFCAM juga telah menolak klaim di media lokal bahwa ekspedisi tersebut tidak memiliki izin pendakian yang layak. Para pendaki mulai kembali ke Nepal setelah sebelumnya pandemi virus Corona memaksa penutupan total industri pendakian gunung di negara tersebut.
Nepal adalah rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest, dan uang yang dikeluarkan oleh pendaki asing merupakan sumber pendapatan utama bagi negara miskin yang bergantung pada pariwisata dan pengiriman uang dari luar negeri.
Lihat Juga: Siapakah Fabrizio Longo? Eksekutif Audi yang Tewas saat Jatuh dari Ketinggian 10.000 Kaki
(esn)
tulis komentar anda