Diserahkan ke Tentara AS Saat Kekacauan Bandara Kabul, Nasib Bayi Ini Tidak Diketahui

Sabtu, 06 November 2021 - 17:33 WIB
Sohail (2 bulan) hilang setelah diserahkan ke tentara AS oleh orang tuanya di tengah kekacauan Bandara Kabul. Foto/Reuters/Keluarga Ahmadi
WASHINGTON - Momen dramatis terjadi saat ribuan warga Afghanistan yang putus asa mencoba melarikan diri dari negara itu di Bandara Kabul pada 19 Agustus lalu setelah Taliban kembali berkuasa. Kekacauan terjadi di luar gerbang. Dari balik kawat dan gerbang, ribuan pria dan wanita Afghanistan berteriak minta tolong pada pasukan asing.

Dalam keadaan yang mendebarkan karena khawatir bayi mereka yang berusia dua bulan akan tewas dalam kekacauan, Mirza Ali Ahmadi dan istrinya Suraya dengan putus asa menyerahkannya kepada seorang tentara Amerika Serikat (AS). Itu adalah keputusan sepersekian detik ketika seorang tentara AS, dari atas pagar tinggi, bertanya apakah mereka membutuhkan bantuan.

Mereka menyerahkannya kepada prajurit itu karena berpikir bahwa mereka akan segera sampai ke pintu masuk, yang hanya berjarak sekitar 5 meter.

Tetapi pada saat itu, kata Mirza Ali, Taliban mulai mendorong kembali ratusan pengungsi yang berharap bisa meninggalkan negara itu. Butuh waktu lebih dari setengah jam baginya untuk sampai ke seberang pagar bandara.

Begitu mereka berada di dalam, Sohail, nama sang anak, tidak bisa ditemukan.





Mirza Ali telah bekerja sebagai satpam di kedutaan AS selama 10 tahun. Mulai putus asa ia bertanya kepada setiap pejabat yang ditemuinya tentang keberadaan bayinya. Dia mengatakan seorang komandan militer mengatakan kepadanya bahwa bandara itu terlalu berbahaya untuk bayi dan anaknya mungkin telah dibawa ke area khusus untuk anak-anak. Tapi sesampainya disana ternyata kosong.

"Dia berjalan dengan saya di sekitar bandara untuk mencari di mana-mana," kata Mirza Ali dalam sebuah wawancara melalui penerjemah seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/11/2021).

Dia mengatakan dia tidak pernah mendapatkan nama sang komandan, karena dia tidak berbicara bahasa Inggris dan mengandalkan rekan-rekan Afghanistan dari kedutaan untuk membantu berkomunikasi. Tiga hari berlalu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More