Kapal Perang AS Masuki Laut Hitam, Rusia Gelar Latihan Militer
Rabu, 03 November 2021 - 05:57 WIB
MOSKOW - Rusia menggelar serangkaian latihan militer pertahanan udara dan anti kapal di Laut Hitam. Langkah itu dilakukan di tengah protes terhadap perjalanan dua kapal perang Amerika Serikat (AS) melalui perairan yang jadi pusat ketegangan antara kedua negara.
"Kru yang mengoperasikan sistem anti-kapal pesisir Bal and Bastion melakukan peluncuran simulasi sebagai bagian dari latihan untuk menghancurkan kapal musuh tiruan di Laut Hitam," bunyi pengumuman Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia pada hari Selasa yang dikutip dari Newsweek, Rabu (3/11/2021).
Manuver itu dilakukan dari posisi yang disamarkan di Crimea, wilayah yang dianeksasi oleh Rusia setelah referendum yang disengketakan dunia internasional karena diadakan di tengah pemberontakan politik di Ukraina pada tahun 2014. Semenanjung itu juga telah lama menjadi tuan rumah markas Armada Laut Hitam Rusia, yang juga mengadakan sesi latihan pada hari Selasa.
Pertahanan udara armada diaktifkan dan disiagakan untuk melindungi kapal perang Rusia dari serangan rudal besar-besaran dan serangan udara dari musuh yang disimulasikan, termasuk drone musuh tiruan.
Langkah itu dilakukan hanya sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin berkomentar tentang kehadiran militer AS di Laut Hitam selama pertemuan dengan para pemimpin industri pertahanan.
Membahas kebutuhan untuk lebih meningkatkan pertahanan kedirgantaraan, pemimpin Rusia itu memperingatkan negara-negara terkemuka yang mengembangkan senjata serang inovatif dengan parameter kecepatan canggih serta meningkatnya jumlah penerbangan NATO yang dekat dengan Rusia, serta kapal NATO dengan peluru kendali yang muncul di Laut Baltik dan Laut Hitam.
"Baru-baru ini, seperti yang Anda tahu, sebuah kapal AS memasuki Laut Hitam - itu bisa dilihat melalui teropong atau melalui sistem pertahanan kami," kata Putin.
"Rencana AS untuk menyebarkan rudal jarak menengah di Eropa juga sudah diketahui, dan itu juga menimbulkan bahaya dan ancaman besar bagi kami," imbuhnya.
"Kru yang mengoperasikan sistem anti-kapal pesisir Bal and Bastion melakukan peluncuran simulasi sebagai bagian dari latihan untuk menghancurkan kapal musuh tiruan di Laut Hitam," bunyi pengumuman Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia pada hari Selasa yang dikutip dari Newsweek, Rabu (3/11/2021).
Manuver itu dilakukan dari posisi yang disamarkan di Crimea, wilayah yang dianeksasi oleh Rusia setelah referendum yang disengketakan dunia internasional karena diadakan di tengah pemberontakan politik di Ukraina pada tahun 2014. Semenanjung itu juga telah lama menjadi tuan rumah markas Armada Laut Hitam Rusia, yang juga mengadakan sesi latihan pada hari Selasa.
Pertahanan udara armada diaktifkan dan disiagakan untuk melindungi kapal perang Rusia dari serangan rudal besar-besaran dan serangan udara dari musuh yang disimulasikan, termasuk drone musuh tiruan.
Langkah itu dilakukan hanya sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin berkomentar tentang kehadiran militer AS di Laut Hitam selama pertemuan dengan para pemimpin industri pertahanan.
Membahas kebutuhan untuk lebih meningkatkan pertahanan kedirgantaraan, pemimpin Rusia itu memperingatkan negara-negara terkemuka yang mengembangkan senjata serang inovatif dengan parameter kecepatan canggih serta meningkatnya jumlah penerbangan NATO yang dekat dengan Rusia, serta kapal NATO dengan peluru kendali yang muncul di Laut Baltik dan Laut Hitam.
"Baru-baru ini, seperti yang Anda tahu, sebuah kapal AS memasuki Laut Hitam - itu bisa dilihat melalui teropong atau melalui sistem pertahanan kami," kata Putin.
"Rencana AS untuk menyebarkan rudal jarak menengah di Eropa juga sudah diketahui, dan itu juga menimbulkan bahaya dan ancaman besar bagi kami," imbuhnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda