Ini Alasan AS Tercengang dengan Uji Rudal Hipersonik China Berkemampuan Nuklir
Senin, 18 Oktober 2021 - 07:35 WIB
WASHINGTON - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) tercengang dengan uji peluncuran rudal hipersonik berkemampuan nuklir China . Menurut para pakar, alasan logisnya adalah karena senjata Beijing itu akan membuat sistem pertahanan rudal canggih Washington tak akan berguna.
Misil hipersonik Beijing, yang oleh para pakar senjata dijuluki sebagai "nuklir ruang angkasa" akan menjadi senjata pengubah permainan yang dapat menghindari sistem pertahanan rudal dan menyerang di mana saja di belahan dunia.
Tanpa mengonfirmasi laporan uji coba senjata tersebut, media Partai Komunis China; The Global Times, mengatakan pada hari Minggu (17/10/2021), bahwa berita tersebut telah memberikan pukulan baru bagi “superioritas strategis” Amerika Serikat.
Media itu memperingatkan bahwa peningkatan militer akan berlanjut di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan, dan tak terelakkan bahwa China akan unggul dalam konflik apa pun.
The Financial Times melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa para pejabat intelijen AS telah dibuat tercengang oleh peluncuran roket China pada Agustus yang membawa rudal hipersonik berkemampuan nuklir.
China secara resmi mengumumkan peluncuran roket Long March 2C ke-77 dan ke-79 pada bulan Juli dan Agustus, tetapi tidak ada pengumuman peluncuran ke-78.
The Financial Times melaporkan "peluncuran rahasia" ke-78 adalah untuk menguji rudal hipersonik.
Surat kabar itu, mengutip beberapa orang yang dekat dengan intelijen Amerika, mengatakan roket itu membawa "kendaraan luncur hipersonik" yang mengelilingi dunia di ruang orbit rendah sebelum melesat menuju targetnya.
Misil hipersonik Beijing, yang oleh para pakar senjata dijuluki sebagai "nuklir ruang angkasa" akan menjadi senjata pengubah permainan yang dapat menghindari sistem pertahanan rudal dan menyerang di mana saja di belahan dunia.
Tanpa mengonfirmasi laporan uji coba senjata tersebut, media Partai Komunis China; The Global Times, mengatakan pada hari Minggu (17/10/2021), bahwa berita tersebut telah memberikan pukulan baru bagi “superioritas strategis” Amerika Serikat.
Media itu memperingatkan bahwa peningkatan militer akan berlanjut di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan, dan tak terelakkan bahwa China akan unggul dalam konflik apa pun.
The Financial Times melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa para pejabat intelijen AS telah dibuat tercengang oleh peluncuran roket China pada Agustus yang membawa rudal hipersonik berkemampuan nuklir.
China secara resmi mengumumkan peluncuran roket Long March 2C ke-77 dan ke-79 pada bulan Juli dan Agustus, tetapi tidak ada pengumuman peluncuran ke-78.
The Financial Times melaporkan "peluncuran rahasia" ke-78 adalah untuk menguji rudal hipersonik.
Surat kabar itu, mengutip beberapa orang yang dekat dengan intelijen Amerika, mengatakan roket itu membawa "kendaraan luncur hipersonik" yang mengelilingi dunia di ruang orbit rendah sebelum melesat menuju targetnya.
tulis komentar anda