NATO Usir 8 Diplomat Rusia Atas Dugaan Pembunuhan dan Spionase
Kamis, 07 Oktober 2021 - 01:16 WIB
BRUSSELS - NATO memutuskan untuk mengusir delapan diplomat Rusia sebagai respons atas dugaan pembunuhan dan spionase di negara-negara anggotanya.
Delapan diplomat yang dianggap sebagai perwira intelijen Rusia akan diminta pulang dari Brussel, tempat aliansi itu bermarkas, sementara dua posisi lain yang saat ini kosong akan dihapus.
Keputusan ini akan mengurangi jumlah misi Rusia ke NATO di ibu kota Belgia itu menjadi 10.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami telah mencabut akreditasi delapan anggota Misi Rusia untuk NATO, yang tidak dinyatakan sebagai perwira intelijen Rusia," kata seorang pejabat NATO.
"Kami juga dapat mengonfirmasi bahwa kami telah mengurangi jumlah posisi yang dapat diakreditasi Federasi Rusia ke NATO menjadi 10," sambungnya.
"Kebijakan NATO terhadap Rusia tetap konsisten. Kami telah memperkuat pencegahan dan pertahanan kami dalam menanggapi tindakan agresif Rusia, sementara pada saat yang sama kami tetap terbuka untuk dialog yang berarti," tegasnya seperti dikutip dari Sky News, Rabu (6/10/2021).
Delapan perwira intelijen Rusia itu akan pergi pada akhir bulan ini. Keputusan ini disetujui oleh semua anggota pakta pertahanan itu.
Langkah ini diambil setelah terungkapnya dugaan keterlibatan Rusia dalam ledakan mematikan di gudang amunisi Republik Ceko pada tahun 2014 lalu.
Delapan diplomat yang dianggap sebagai perwira intelijen Rusia akan diminta pulang dari Brussel, tempat aliansi itu bermarkas, sementara dua posisi lain yang saat ini kosong akan dihapus.
Keputusan ini akan mengurangi jumlah misi Rusia ke NATO di ibu kota Belgia itu menjadi 10.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami telah mencabut akreditasi delapan anggota Misi Rusia untuk NATO, yang tidak dinyatakan sebagai perwira intelijen Rusia," kata seorang pejabat NATO.
"Kami juga dapat mengonfirmasi bahwa kami telah mengurangi jumlah posisi yang dapat diakreditasi Federasi Rusia ke NATO menjadi 10," sambungnya.
"Kebijakan NATO terhadap Rusia tetap konsisten. Kami telah memperkuat pencegahan dan pertahanan kami dalam menanggapi tindakan agresif Rusia, sementara pada saat yang sama kami tetap terbuka untuk dialog yang berarti," tegasnya seperti dikutip dari Sky News, Rabu (6/10/2021).
Delapan perwira intelijen Rusia itu akan pergi pada akhir bulan ini. Keputusan ini disetujui oleh semua anggota pakta pertahanan itu.
Langkah ini diambil setelah terungkapnya dugaan keterlibatan Rusia dalam ledakan mematikan di gudang amunisi Republik Ceko pada tahun 2014 lalu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda