Belarusia Peringatkan NATO Soal Latihan Militer di Ukraina
Selasa, 28 September 2021 - 00:45 WIB
MINKS - Presiden Belarusia , Alexander Lukashenko memperingatkan NATO soal latihan militer di Ukraina. Dia mengatakan, Belarusia dan juga Rusia mungkin akan memberikan respon keras atas latihan tersebut.
Ukraina memulai latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan pasukan anggota NATO lainnya pekan lalu. Sementara Rusia dan Belarusia mengadakan latihan skala besar yang mengkhawatirkan Barat.
Lukashenko mengatakan, dia telah beberapa kali membahas situasi di Ukraina dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Kremlin mengatakan bahwa perluasan infrastruktur militer NATO di Ukraina melewati batas untuk Putin.
“Anda lihat, mereka menyeret pasukan NATO ke sana, ke Ukraina. Dengan kedok pusat pelatihan, mereka sebenarnya menciptakan pangkalan. Amerika Serikat menciptakan pangkalan di Ukraina. Jelas, bahwa kita perlu bereaksi terhadap ini,” kata Lukashenko.
"Presiden Rusia dan saya telah mengadakan dan mengadakan konsultasi tentang masalah ini dan telah sepakat bahwa beberapa tindakan harus diambil di sana. Jika tidak, besok kita akan menghadapi situasi yang tidak dapat diterima, tepat di perbatasan antara Belarusia dan Rusia,” sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (28/9/2021).
Di kesempatan yang sama, dia juga menyalahkan Barat atas apa yang dia katakan sebagai bencana kemanusiaan yang membayangi musim dingin ini, setelah para migran dibiarkan terdampar dan membeku di perbatasan Belarusia-Polandia.
Ukraina sendiri bukan anggota NATO, tetapi telah lama mencari integrasi yang lebih erat dengan militer Barat dengan harapan suatu hari bergabung dengan aliansi itu, sebuah langkah yang ditentang oleh sekutu utama Belarusia, Rusia.
Ukraina memulai latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan pasukan anggota NATO lainnya pekan lalu. Sementara Rusia dan Belarusia mengadakan latihan skala besar yang mengkhawatirkan Barat.
Lukashenko mengatakan, dia telah beberapa kali membahas situasi di Ukraina dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Kremlin mengatakan bahwa perluasan infrastruktur militer NATO di Ukraina melewati batas untuk Putin.
“Anda lihat, mereka menyeret pasukan NATO ke sana, ke Ukraina. Dengan kedok pusat pelatihan, mereka sebenarnya menciptakan pangkalan. Amerika Serikat menciptakan pangkalan di Ukraina. Jelas, bahwa kita perlu bereaksi terhadap ini,” kata Lukashenko.
"Presiden Rusia dan saya telah mengadakan dan mengadakan konsultasi tentang masalah ini dan telah sepakat bahwa beberapa tindakan harus diambil di sana. Jika tidak, besok kita akan menghadapi situasi yang tidak dapat diterima, tepat di perbatasan antara Belarusia dan Rusia,” sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (28/9/2021).
Di kesempatan yang sama, dia juga menyalahkan Barat atas apa yang dia katakan sebagai bencana kemanusiaan yang membayangi musim dingin ini, setelah para migran dibiarkan terdampar dan membeku di perbatasan Belarusia-Polandia.
Ukraina sendiri bukan anggota NATO, tetapi telah lama mencari integrasi yang lebih erat dengan militer Barat dengan harapan suatu hari bergabung dengan aliansi itu, sebuah langkah yang ditentang oleh sekutu utama Belarusia, Rusia.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda