Taliban Hilangkan Kementerian Perempuan, Diganti Kementerian Kebajikan
Sabtu, 18 September 2021 - 08:09 WIB
KABUL - Taliban , penguasa baru Afghanistan , dilaporkan mulai membubarkaan Kementerian Urusan Perempuan. Mereka menggantinya dengan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan yang dikenal sebagai "kementerian polisi moral".
Para pekerja di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, mengganti simbol-simbol di kantor Kementerian Urusan Perempuan dengan simbol polisi moral Taliban pada Jumat. Penggantian tanda-tanda kementerian itu dilakukan ketika para pegawai perempuan departemen itu mengatakan mereka dicegat di luar gedung.
Para saksi dan foto Reuters menunjukkan sebuah tanda pada bangunan kementerian itu ditutupi dengan tulisan Arab berbunyi; "Pelayanan Doa dan Bimbingan dan Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan".
Seorang pegawai perempuan yang berbicara dalam kondisi anonim demi keselamatannya mengatakan dia dan rekan-rekannya telah mencoba untuk datang bekerja selama beberapa minggu, namun justru untuk disuruh pulang kembali ke rumah.
Gerbang gedung kementerian itu, kata pegawai itu, akhirnya dikunci.
"Saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya," kata pegawai perempuan kedua, yang juga mengatakan dia bekerja di departemen itu. "Ketika tidak ada kementerian, apa yang harus dilakukan seorang perempuan Afghanistan?" imbuh dia yang juga berbicara tanpa menyebutkan nama, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/9/2021).
Juru bicara Taliban tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan pada hari Jumat.
Ketika Taliban—yang menguasai Afghanistan bulan lalu di tengah kekacauan menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat—terakhir berkuasa dari 1996-2001, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan perempuan dilarang bekerja dan kuliah.
Selama periode itu, Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatannya dikenal sebagai polisi moral kelompok tersebut, menegakkan interpretasi Syariah Islam versi mereka yang mencakup aturan berpakaian yang ketat dan eksekusi serta cambuk di depan umum.
Daftar jabatan kabinet yang diumumkan oleh Taliban pada 7 September termasuk pejabat menteri untuk mempromosikan kebajikan dan pencegahan kejahatan tidak menyebutkan menteri perempuan, tetapi kelompok itu tidak mengkonfirmasi bahwa departemen tersebut telah dibubarkan.
Seorang pemimpin senior Taliban mengatakan awal pekan ini bahwa perempuan tidak akan diizinkan bekerja di kementerian pemerintah dengan laki-laki.
Para pekerja di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, mengganti simbol-simbol di kantor Kementerian Urusan Perempuan dengan simbol polisi moral Taliban pada Jumat. Penggantian tanda-tanda kementerian itu dilakukan ketika para pegawai perempuan departemen itu mengatakan mereka dicegat di luar gedung.
Para saksi dan foto Reuters menunjukkan sebuah tanda pada bangunan kementerian itu ditutupi dengan tulisan Arab berbunyi; "Pelayanan Doa dan Bimbingan dan Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan".
Seorang pegawai perempuan yang berbicara dalam kondisi anonim demi keselamatannya mengatakan dia dan rekan-rekannya telah mencoba untuk datang bekerja selama beberapa minggu, namun justru untuk disuruh pulang kembali ke rumah.
Gerbang gedung kementerian itu, kata pegawai itu, akhirnya dikunci.
"Saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya," kata pegawai perempuan kedua, yang juga mengatakan dia bekerja di departemen itu. "Ketika tidak ada kementerian, apa yang harus dilakukan seorang perempuan Afghanistan?" imbuh dia yang juga berbicara tanpa menyebutkan nama, seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/9/2021).
Juru bicara Taliban tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan pada hari Jumat.
Ketika Taliban—yang menguasai Afghanistan bulan lalu di tengah kekacauan menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat—terakhir berkuasa dari 1996-2001, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan perempuan dilarang bekerja dan kuliah.
Selama periode itu, Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatannya dikenal sebagai polisi moral kelompok tersebut, menegakkan interpretasi Syariah Islam versi mereka yang mencakup aturan berpakaian yang ketat dan eksekusi serta cambuk di depan umum.
Daftar jabatan kabinet yang diumumkan oleh Taliban pada 7 September termasuk pejabat menteri untuk mempromosikan kebajikan dan pencegahan kejahatan tidak menyebutkan menteri perempuan, tetapi kelompok itu tidak mengkonfirmasi bahwa departemen tersebut telah dibubarkan.
Seorang pemimpin senior Taliban mengatakan awal pekan ini bahwa perempuan tidak akan diizinkan bekerja di kementerian pemerintah dengan laki-laki.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda