Buru Penyerang Tanker Israel, Inggris Kerahkan Pasukan Khusus ke Yaman
Senin, 09 Agustus 2021 - 13:30 WIB
LONDON - Sebuah tim Special Air Service (SAS), salah satu pasukan khusus Inggris , telah tiba di Yaman. Mereka akan memburu kelompok yang meluncurkan drone eksplosif terhadap Mercer Street, kapal tanker yang dioperasikan Israel .
Surat kabar Inggris, Express, pada hari Minggu (8/8/2021), melaporkan bahwa tim yang terdiri dari 40 tentara SAS tiba di Yaman timur pada hari Sabtu.
Tim tersebut diduga terdiri dari unit perang elektronik yang mampu menyadap komunikasi, dan bertugas memburu kelompok yang diduga berada di balik serangan terhadap kapal tanker Mercer Street di lepas pantai Oman pada 29 Juli 2021 lalu.
Kapal tanker itu milik Jepang, namun dioperasikan perusahaan Israel yang berbasis di Inggris. Dua orang tewas, yakni warga Inggris dan Rumania, dalam serangan terhadap kapal tersebut.
Israel, bersama Amerika Serikat dan Inggris, menuding Iran berada di balik serangan mematikan tersebut. Sedangkan Teheran membantah terlibat.
Menurut laporan Express, puluhan personel pasukan khusus Inggris juga akan bergantung pada bantuan personel militer lokal di Yaman yang telah menerima pembayaran dari Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris.
London, lanjut laporan itu, tampaknya percaya bahwa pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran melakukan serangan terhadap kapal tanker itu dengan dukungan dari Teheran.
“Semuanya menunjuk pada drone yang diluncurkan dari Yaman. Kekhawatirannya sekarang adalah bahwa drone jarak jauh akan memberi mereka kemampuan baru," kata seorang sumber militer Inggris kepada Express.
Mengutip pengakuan intelijen AS dan Israel, laporan surat kabar itu menyebut bahwa drone bunuh diri yang menewaskan dua orang di atas kapal tanker itu diluncurkan dari Yaman timur dan diarahkan melalui GPS ke kapal sementara operator manusia mengendalikannya hingga beberapa mil terakhir.
Tim SAS Inggris bekerja sama dengan pasukan Operasi Khusus Amerika yang sudah berada di Yaman. Pasukan Amerika juga telah melatih unit komando elite Arab Saudi di Yaman.
Di Yaman, pasukan Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi mendukung pemerintah Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi melawan pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran.
Surat kabar Inggris, Express, pada hari Minggu (8/8/2021), melaporkan bahwa tim yang terdiri dari 40 tentara SAS tiba di Yaman timur pada hari Sabtu.
Baca Juga
Tim tersebut diduga terdiri dari unit perang elektronik yang mampu menyadap komunikasi, dan bertugas memburu kelompok yang diduga berada di balik serangan terhadap kapal tanker Mercer Street di lepas pantai Oman pada 29 Juli 2021 lalu.
Kapal tanker itu milik Jepang, namun dioperasikan perusahaan Israel yang berbasis di Inggris. Dua orang tewas, yakni warga Inggris dan Rumania, dalam serangan terhadap kapal tersebut.
Israel, bersama Amerika Serikat dan Inggris, menuding Iran berada di balik serangan mematikan tersebut. Sedangkan Teheran membantah terlibat.
Menurut laporan Express, puluhan personel pasukan khusus Inggris juga akan bergantung pada bantuan personel militer lokal di Yaman yang telah menerima pembayaran dari Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris.
London, lanjut laporan itu, tampaknya percaya bahwa pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran melakukan serangan terhadap kapal tanker itu dengan dukungan dari Teheran.
“Semuanya menunjuk pada drone yang diluncurkan dari Yaman. Kekhawatirannya sekarang adalah bahwa drone jarak jauh akan memberi mereka kemampuan baru," kata seorang sumber militer Inggris kepada Express.
Mengutip pengakuan intelijen AS dan Israel, laporan surat kabar itu menyebut bahwa drone bunuh diri yang menewaskan dua orang di atas kapal tanker itu diluncurkan dari Yaman timur dan diarahkan melalui GPS ke kapal sementara operator manusia mengendalikannya hingga beberapa mil terakhir.
Tim SAS Inggris bekerja sama dengan pasukan Operasi Khusus Amerika yang sudah berada di Yaman. Pasukan Amerika juga telah melatih unit komando elite Arab Saudi di Yaman.
Di Yaman, pasukan Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi mendukung pemerintah Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi melawan pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran.
(min)
tulis komentar anda