Kedubesnya Diserang Bom Molotov, Kuba Salahkan AS
Selasa, 27 Juli 2021 - 15:17 WIB
HAVANA - Kedutaan Besar (Kedubes) Kuba di Paris, Prancis , diserang dengan bom molotov . Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Kuba pada Senin malam waktu setempat.
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez tidak memberikan rincian insiden itu dalam sebuah posting di akun Twitter-nya yang mengumumkan serangan tersebut.
Namun Pusat Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Kuba kemudian mengatakan serangan itu terjadi sekitar tengah malam. Dikatakan tiga bom Molotov dilemparkan, dengan dua mengenai kedutaan dan memicu kebakaran. Para diplomat Kuba memadamkan api ketika petugas pemadam kebakaran dan polisi Prancis tiba di tempat kejadian.
Menurut kantor berita AFP Prancis, petugas pemadam kebakaran Paris mengatakan mereka disiagakan atas serangan itu tak lama setelah tengah malam, menambahkan bahwa dua perangkat pembakar, yang menyebabkan kerusakan kecil, padam sebelum kedatangan mereka seperti dikutip dari DW, Selasa (27/7/2021) .
Dalam tweetnya, Rodriguez menyalahkan Washington.
“Saya menganggap Pemerintah AS bertanggung jawab atas kampanye berkelanjutannya terhadap negara kita yang mendorong perilaku ini dan seruan kekerasan, dengan impunitas, dari wilayahnya,” tudingnya seperti dikutip dari AP.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS) dan beberapa sekutu meminta Kuba untuk menghormati hak asasi manusia dan membebaskan orang-orang yang ditahan dalam protes massal baru-baru ini.
AS dan 20 negara, termasuk Brasil, Kolombia dan Ekuador, mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak pemerintah komunis negara pulau itu untuk menghormati hak dan kebebasan yang dijamin secara hukum dari rakyat Kuba, dan untuk membebaskan mereka yang ditahan karena menggunakan hak mereka untuk melakukan protes damai.
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez tidak memberikan rincian insiden itu dalam sebuah posting di akun Twitter-nya yang mengumumkan serangan tersebut.
Namun Pusat Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Kuba kemudian mengatakan serangan itu terjadi sekitar tengah malam. Dikatakan tiga bom Molotov dilemparkan, dengan dua mengenai kedutaan dan memicu kebakaran. Para diplomat Kuba memadamkan api ketika petugas pemadam kebakaran dan polisi Prancis tiba di tempat kejadian.
Menurut kantor berita AFP Prancis, petugas pemadam kebakaran Paris mengatakan mereka disiagakan atas serangan itu tak lama setelah tengah malam, menambahkan bahwa dua perangkat pembakar, yang menyebabkan kerusakan kecil, padam sebelum kedatangan mereka seperti dikutip dari DW, Selasa (27/7/2021) .
Dalam tweetnya, Rodriguez menyalahkan Washington.
“Saya menganggap Pemerintah AS bertanggung jawab atas kampanye berkelanjutannya terhadap negara kita yang mendorong perilaku ini dan seruan kekerasan, dengan impunitas, dari wilayahnya,” tudingnya seperti dikutip dari AP.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS) dan beberapa sekutu meminta Kuba untuk menghormati hak asasi manusia dan membebaskan orang-orang yang ditahan dalam protes massal baru-baru ini.
AS dan 20 negara, termasuk Brasil, Kolombia dan Ekuador, mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak pemerintah komunis negara pulau itu untuk menghormati hak dan kebebasan yang dijamin secara hukum dari rakyat Kuba, dan untuk membebaskan mereka yang ditahan karena menggunakan hak mereka untuk melakukan protes damai.
tulis komentar anda