Hamas Kutuk Status Pengamat Israel yang 'Mengejutkan' di Uni Afrika
Minggu, 25 Juli 2021 - 06:01 WIB
JALUR GAZA - Kelompok pejuang Palestina Hamas mengecam keputusan Uni Afrika (UA) memberikan Israel status pengamat di blok pan-Afrika itu.
"Keputusan ini meningkatkan legitimasi entitas (Israel) di tanah kami dan memberinya lebih banyak peluang melanjutkan rencananya menghapus hak-hak Palestina dan melanjutkan kejahatan brutalnya terhadap rakyat kami," tegas pernyataan Hamas.
Hamas meminta negara-negara Afrika yang katanya masih menderita akibat penindasan kolonialisme dan rasisme untuk "mengusir" Israel dari UA dan menamparnya dengan sanksi "sampai menyetujui kebenaran dan keadilan."
Israel mengumumkan telah mencapai status pengamat di UA setelah hampir dua dekade upaya diplomatik.
Duta Besar Israel untuk Ethiopia, Burundi, dan Chad, Aleli Admasu menyerahkan piagam Israel sebagai anggota pengamat kepada Moussa Faki Mahamat, ketua badan kontinental blok 55 negara anggota itu.
"Ini adalah hari perayaan hubungan Israel-Afrika. Pencapaian diplomatik ini adalah hasil kerja konsisten Kementerian Luar Negeri, Divisi Afrika, dan Kedutaan Besar Israel di benua itu," papar Menteri Luar Negeri Yair Lapid.
"Keputusan ini meningkatkan legitimasi entitas (Israel) di tanah kami dan memberinya lebih banyak peluang melanjutkan rencananya menghapus hak-hak Palestina dan melanjutkan kejahatan brutalnya terhadap rakyat kami," tegas pernyataan Hamas.
Hamas meminta negara-negara Afrika yang katanya masih menderita akibat penindasan kolonialisme dan rasisme untuk "mengusir" Israel dari UA dan menamparnya dengan sanksi "sampai menyetujui kebenaran dan keadilan."
Israel mengumumkan telah mencapai status pengamat di UA setelah hampir dua dekade upaya diplomatik.
Duta Besar Israel untuk Ethiopia, Burundi, dan Chad, Aleli Admasu menyerahkan piagam Israel sebagai anggota pengamat kepada Moussa Faki Mahamat, ketua badan kontinental blok 55 negara anggota itu.
"Ini adalah hari perayaan hubungan Israel-Afrika. Pencapaian diplomatik ini adalah hasil kerja konsisten Kementerian Luar Negeri, Divisi Afrika, dan Kedutaan Besar Israel di benua itu," papar Menteri Luar Negeri Yair Lapid.
tulis komentar anda