Waspada, Israel Disarankan Segera Duduki Jalur Gaza dan Gulingkan Hamas
Minggu, 04 Juli 2021 - 00:01 WIB
TEL AVIV - Menurut lembaga penelitian keamanan Israel , kegagalan berulang untuk menghalangi pengaruh Hamas membuat Israel perlu menduduki Jalur Gaza dan menggulingkan Gerakan Perlawanan Islam Palestina itu.
Kantor Berita Sama melaporkan, dalam artikel yang ditulis pakar keamanan Israel dari Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem, Omer Dostri, mengatakan, “Israel memiliki hak untuk mengadopsi pendekatan bertahap dalam menghadapi berbagai ancaman yang dihadapinya."
“Israel harus menangani setiap ancaman secara terpisah, dari yang paling ringan hingga yang paling berat, dengan fokus sebanyak mungkin pada ancaman paling serius yang dihadapinya, yaitu program nuklir Iran," ungkap Dostri.
Dostri menegaskan, "Pendekatan ini pertama-tama membutuhkan kebijakan untuk menghalangi Hamas, dengan tujuan menggulingkan kekuasaannya, sebagai langkah menuju ancaman berikutnya."
Dia berpendapat, “Ancaman yang ditimbulkan oleh Jalur Gaza adalah kepentingan sekunder, dibandingkan dengan ancaman lain seperti front Lebanon dan Iran, tetapi persenjataan Hamas yang terus berlanjut, dan kegagalan Israel mencegahnya selama bertahun-tahun, meningkatkan ancaman dari waktu ke waktu, dan itu dapat berkembang menjadi ancaman yang sama pentingnya dengan front Lebanon.”
Peneliti Israel itu mengklaim, “Dalam perang multi-pertempuran, Israel diharapkan berperang di tiga front utama yakni Lebanon, Dataran Tinggi Golan dan Gaza, sementara serangan udara yang dilakukan oleh rudal jarak jauh atau alat peledak dari Irak dan Yaman menyediakan lahan subur untuk pangkalan militer Iran, melalui milisi Irak dan Houthi di Yaman, dan dalam situasi seperti itu, Hamas mungkin menjadi pengganda kekuatan bagi upaya Iran menyakiti Israel."
Kantor Berita Sama melaporkan, dalam artikel yang ditulis pakar keamanan Israel dari Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem, Omer Dostri, mengatakan, “Israel memiliki hak untuk mengadopsi pendekatan bertahap dalam menghadapi berbagai ancaman yang dihadapinya."
“Israel harus menangani setiap ancaman secara terpisah, dari yang paling ringan hingga yang paling berat, dengan fokus sebanyak mungkin pada ancaman paling serius yang dihadapinya, yaitu program nuklir Iran," ungkap Dostri.
Dostri menegaskan, "Pendekatan ini pertama-tama membutuhkan kebijakan untuk menghalangi Hamas, dengan tujuan menggulingkan kekuasaannya, sebagai langkah menuju ancaman berikutnya."
Dia berpendapat, “Ancaman yang ditimbulkan oleh Jalur Gaza adalah kepentingan sekunder, dibandingkan dengan ancaman lain seperti front Lebanon dan Iran, tetapi persenjataan Hamas yang terus berlanjut, dan kegagalan Israel mencegahnya selama bertahun-tahun, meningkatkan ancaman dari waktu ke waktu, dan itu dapat berkembang menjadi ancaman yang sama pentingnya dengan front Lebanon.”
Peneliti Israel itu mengklaim, “Dalam perang multi-pertempuran, Israel diharapkan berperang di tiga front utama yakni Lebanon, Dataran Tinggi Golan dan Gaza, sementara serangan udara yang dilakukan oleh rudal jarak jauh atau alat peledak dari Irak dan Yaman menyediakan lahan subur untuk pangkalan militer Iran, melalui milisi Irak dan Houthi di Yaman, dan dalam situasi seperti itu, Hamas mungkin menjadi pengganda kekuatan bagi upaya Iran menyakiti Israel."
Lihat Juga :
tulis komentar anda