100 Tahun PKC, Xi Jinping Peringatkan Jangan Usik China
Kamis, 01 Juli 2021 - 10:17 WIB
BEIJING - Presiden China Xi Jinping memuji langkah negaranya yang tidak dapat diubah dari koloni yang dipermalukan menjadi kekuatan besar. Hal itu diungkapkannya dalam pidato perayaan 100 tahun Partai Komunis China (PKC).
"Era China yang ditindas telah hilang selamanya," kata Xi Jinping dari podium di mana ketua PKC yang terkenal Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat China pada tahun 1949 di Lapangan Tiananmen seperti dikutip dari France24, Kamis (1/7/2021).
Ia juga memuji partai untuk meningkatkan pendapatan dan memulihkan kebanggaan nasional.
Menarik garis dari penaklukan Perang Opium ke perjuangan untuk membangun revolusi sosialis di China, Xi mengatakan partai tersebut telah membawa peremajaan nasional mengangkat puluhan juta dari kemiskinan dan mengubah lanskap pembangunan dunia.
"Peremajaan besar bangsa China telah memasuki jalur sejarah yang tidak dapat diumbah," ujar Xi yang mengenakan jaket 'gaya Mao'.
Ia pun bersumpah untuk terus membangun militer "kelas dunia" untuk membela kepentingan nasional.
Xi juga menampilkan wajah yang menantang saingan luar negeri China yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), membangkitkan sentimen nasionalis, membalas kritik atas tindakan pemerintahnya di Hong Kong, terhadap Taiwan dan perlakuan terhadap Uighur.
"Rakyat China tidak akan pernah membiarkan pasukan asing menggertak, menindas, atau memperbudak kami," tegas Xi dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan meriah.
"Era China yang ditindas telah hilang selamanya," kata Xi Jinping dari podium di mana ketua PKC yang terkenal Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat China pada tahun 1949 di Lapangan Tiananmen seperti dikutip dari France24, Kamis (1/7/2021).
Ia juga memuji partai untuk meningkatkan pendapatan dan memulihkan kebanggaan nasional.
Menarik garis dari penaklukan Perang Opium ke perjuangan untuk membangun revolusi sosialis di China, Xi mengatakan partai tersebut telah membawa peremajaan nasional mengangkat puluhan juta dari kemiskinan dan mengubah lanskap pembangunan dunia.
"Peremajaan besar bangsa China telah memasuki jalur sejarah yang tidak dapat diumbah," ujar Xi yang mengenakan jaket 'gaya Mao'.
Ia pun bersumpah untuk terus membangun militer "kelas dunia" untuk membela kepentingan nasional.
Xi juga menampilkan wajah yang menantang saingan luar negeri China yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), membangkitkan sentimen nasionalis, membalas kritik atas tindakan pemerintahnya di Hong Kong, terhadap Taiwan dan perlakuan terhadap Uighur.
"Rakyat China tidak akan pernah membiarkan pasukan asing menggertak, menindas, atau memperbudak kami," tegas Xi dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan meriah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda