Penasihat Pemerintah Sebut Gelombang Ketiga Covid-19 Sedang Berlangsung di Inggris

Senin, 21 Juni 2021 - 00:49 WIB
Adam Finn, anggota Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI), sebut gelombang baru infeksi virus Corona sedang berlangsung di Inggris. Foto/REUTERS
LONDON - Gelombang baru infeksi virus Corona sedang berlangsung di Inggris, karena varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India. Hal itu diungkapkan seorang ilmuwan penasihat pemerintah Inggris.

"Perlombaan ketat antara program vaksin dan gelombang ketiga varian Delta sedang berlangsung," kata Adam Finn, anggota Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI).

"Mungkin kita bisa sedikit optimistis itu tidak naik lebih cepat, tetapi tetap naik, jadi gelombang ketiga ini pasti sedang berlangsung," sambungnya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (21/6/2021).



Memperhatikan bahwa jumlah kasus varian Delta tertinggi adalah di antara anak berusia 16-25 tahun, Finn mengatakan bahwa orang yang lebih tua masih lebih mungkin berakhir di rumah sakit.

"Sejauh menyangkut vaksin, penekanan utama di mana-mana saat ini adalah imunisasi orang dewasa, karena orang dewasalah yang paling menderita dari infeksi ini," katanya.

Sementara itu, ahli epidemiologi Inggris, Mike Tildesley mengatakan, dia "sangat berharap" bahwa penerimaan rumah sakit di Inggris tidak akan berada pada skala yang sama seperti pada Januari.

Tildesley, anggota dari Scientific Pandemic Influenza Group on Modeling (SPI-M), badan penasihat pemerintah lainnya, mengatakan kasus Covid-19 "terus merangkak" selama sebulan terakhi. Tetapi, dia menuturkan pihaknya belum melihat hal itu tercermin dalam penerimaan dan kematian di rumah sakit.

"Saya dengan hati-hati berharap bahwa sementara kita mungkin akan mengharapkan semacam gelombang masuk rumah sakit selama beberapa minggu ke depan, itu tidak akan menjadi skala yang sama seperti yang kita lihat di bulan Januari," ucapnya.

Data terbaru yang diterbitkan oleh Public Health England menunjukkan vaksin AstraZeneca dan Pfizer efektif untuk melindungi orang-orang dan mendapatkan perawatan di rumah sakit, jika terinfeksi Covid-19.

Lebih dari 42,4 juta orang telah diberikan suntikan pertama vaksin Covid-19 di Inggris, sementara lebih dari 30,8 juta orang telah divaksinasi penuh.

Para ahli telah memperingatkan bahwa Covid-19 dapat terus berkembang selama bertahun-tahun yang akan datang dan pada akhirnya kemungkinan vaksin saat ini akan gagal melindungi dari penularan, infeksi, atau bahkan terhadap penyakit yang disebabkan oleh varian yang lebih baru.

Untuk mengembalikan kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat, serta Uni Eropa telah berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus Corona.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More