Putra Gaddafi Maju Jadi Calon Presiden Libya, 10 tahun Usai Aksi NATO
Jum'at, 11 Juni 2021 - 23:02 WIB
TRIPOLI - Putra mantan Pemimpin Libya Muammar Gaddafi, Saif al-Islam Gaddafi mengincar jabatan tertinggi di negaranya.
Langkah ini dilakukan satu dekade setelah mendiang ayahnya digulingkan dan dibunuh pemberontak yang didukung NATO. Penggulingan Gaddafi telah menyeret Libya dalam kerusuhan sipil selama hingga sekarang.
“Saif al-Islam Gaddafi telah mulai menjangkau para diplomat Barat dan lainnya saat dia berusaha memasuki kembali kehidupan publik,” papar laporan Times.
Setelah dipandang sebagai penerus ayahnya, dia bersiap maju dalam pemilu presiden Libya pada 24 Desember.
Berbicara kepada surat kabar Times melalui telepon, dia mengatakan dalam keadaan sehat, dan mengkonfirmasi hubungannya dengan tim penasihat yang bertindak atas namanya.
Dia diperkirakan mengumumkan ambisi politiknya secara terbuka dalam waktu dekat. Namun, masih belum jelas apakah dia akan diizinkan mencalonkan diri, karena undang-undang pemilu baru yang saat ini sedang disusun berpotensi mengecualikannya dari partisipasi politik itu.
Langkah ini dilakukan satu dekade setelah mendiang ayahnya digulingkan dan dibunuh pemberontak yang didukung NATO. Penggulingan Gaddafi telah menyeret Libya dalam kerusuhan sipil selama hingga sekarang.
“Saif al-Islam Gaddafi telah mulai menjangkau para diplomat Barat dan lainnya saat dia berusaha memasuki kembali kehidupan publik,” papar laporan Times.
Setelah dipandang sebagai penerus ayahnya, dia bersiap maju dalam pemilu presiden Libya pada 24 Desember.
Berbicara kepada surat kabar Times melalui telepon, dia mengatakan dalam keadaan sehat, dan mengkonfirmasi hubungannya dengan tim penasihat yang bertindak atas namanya.
Dia diperkirakan mengumumkan ambisi politiknya secara terbuka dalam waktu dekat. Namun, masih belum jelas apakah dia akan diizinkan mencalonkan diri, karena undang-undang pemilu baru yang saat ini sedang disusun berpotensi mengecualikannya dari partisipasi politik itu.
tulis komentar anda