Kanada Sebut Nama Anggota Keluarga Muslim Korban Aksi Teror Truk Terencana

Rabu, 09 Juni 2021 - 05:06 WIB
“Di Oakridge, Yumna dijadwalkan menjadi perwakilan Kelas 10 di Asosiasi Pelajar Muslim,” papar presiden organisasi itu kepada CBC.

Ibu Yumna, Salman, baru-baru ini menyelesaikan gelar pasca sarjana di bidang teknik sipil dan lingkungan di Western University di London, menurut halaman LinkedIn-nya.

Tujuannya adalah untuk bekerja memecahkan "masalah geo-lingkungan" dan "berkontribusi terhadap reklamasi lingkungan alam kita".

“Salman Afzaal rendah hati dan setia kepada komunitasnya,” tutur seorang teman kepada CBC.

Nama ibu Afzaal yang berusia 74 tahun belum dirilis.

Putra pasangan itu yang berusia sembilan tahun adalah satu-satunya anggota keluarga yang diperkirakan selamat. Dia masih mengalami luka parah di rumah sakit.

Ada apa di balik serangan itu? Polisi menyebut tersangka penyerang sebagai Nathanial Veltman, 20, dari London, Ontario.

Dia ditangkap tanpa insiden di satu pusat perbelanjaan sekitar 6 km dari tempat kejadian perkara (TKP).

“Belum diketahui apakah tersangka memiliki hubungan dengan kelompok kebencian,” ujar pernyataan Detektif Inspektur Waight.

"Tidak ada hubungan sebelumnya yang diketahui antara tersangka dan para korban," papar Waight, menambahkan tersangka mengenakan rompi yang tampaknya "seperti pelindung tubuh".

Polisi mengatakan Veltman tidak memiliki keyakinan sebelumnya.

Para pejabat menambahkan cuaca cerah dan kondisi visibilitas tinggi ketika truk hitam itu terlihat menaiki trotoar di Hyde Park Road sekitar pukul 20:40 waktu setempat pada Minggu.

Seorang saksi mengatakan kepada CTV News bahwa dia harus melindungi mata putrinya dari mayat-mayat yang bergelimangan di trotoar itu.

"Ada orang di mana-mana dan berlarian," papar saksi mata Paige Martin. "Warga berusaha mengarahkan kendaraan darurat ke mana harus pergi. Ada banyak yang menunjuk dan berteriak serta melambaikan tangan."

Sensus 2016 menemukan London, sekitar 200 km barat daya Toronto, tumbuh semakin beragam. Satu dari lima orang di sana lahir di luar Kanada, dengan orang Arab menjadi kelompok minoritas terbesar di wilayah itu, dan orang Asia Selatan berada di urutan kedua.

PM Trudeau berbicara kepada parlemen setelah serangan itu. Dia menggambarkan aksi itu sebagai "tindakan kekerasan yang brutal, pengecut, dan kurang ajar."

“Pelaku tidak mewakili kita sebagai orang Kanada," papar perdana menteri Kanada itu.

Namun dia menepis anggapan bahwa jenis kekerasan ini bukan asli "Kanada", sentimen yang digemakan oleh para pemimpin oposisi Kanada.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More