Terungkap, 1.200 Rudal Israel Gagal Meledak di Gaza
Senin, 07 Juni 2021 - 07:48 WIB
GAZA - Sebanyak 1.200 rudal dan amunisi lain dari tank dan artileri Israel gagal meledak di Gaza, Palestina , dalam perang berdarah 11 hari Mei lalu.
Ribuan senjata yang gagal meledak itu dihancurkan pada hari Sabtu lalu oleh ahli bahan peledak yang bekerja di bawah Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Muhammad Miqdad, seorang insinyur bahan peledak di kementerian itu mengatakan kepada Anadolu Agency, Minggu (6/6/2021) bahwa tim teknik bahan peledak terus membuang sisa-sisa senjata Zionis dalam pemboman 11 hari di berbagai daerah di Gaza.
Miqdad mengatakan bahwa jika bom-bom yang dijatuhkan Israel meledak saat itu, mereka akan menyebabkan pembantaian di daerah terdekat.
Menyoroti kondisi kerja yang buruk, Miqdad meminta badan-badan internasional, seperti Komite Internasional Palang Merah, untuk memantau pekerjaan di lapangan dan menyediakan peralatan yang diperlukan.
Dia mengatakan bahwa Israel memblokir masuknya peralatan pelindung yang digunakan oleh tim penjinak bom di Jalur Gaza dan menambahkan bahwa hal itu membuat pekerjaan mereka lebih berat.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang mulai berlaku pada dini hari tanggal 21 Mei mengakhiri pemboman 11 hari Israel di Jalur Gaza.
Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat menewaskan sedikitnya 289 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan meninggalkan jejak kehancuran. Pusat kesehatan dan kantor media, serta sekolah, termasuk di antara bangunan yang menjadi sasaran.
Ribuan senjata yang gagal meledak itu dihancurkan pada hari Sabtu lalu oleh ahli bahan peledak yang bekerja di bawah Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Muhammad Miqdad, seorang insinyur bahan peledak di kementerian itu mengatakan kepada Anadolu Agency, Minggu (6/6/2021) bahwa tim teknik bahan peledak terus membuang sisa-sisa senjata Zionis dalam pemboman 11 hari di berbagai daerah di Gaza.
Miqdad mengatakan bahwa jika bom-bom yang dijatuhkan Israel meledak saat itu, mereka akan menyebabkan pembantaian di daerah terdekat.
Menyoroti kondisi kerja yang buruk, Miqdad meminta badan-badan internasional, seperti Komite Internasional Palang Merah, untuk memantau pekerjaan di lapangan dan menyediakan peralatan yang diperlukan.
Dia mengatakan bahwa Israel memblokir masuknya peralatan pelindung yang digunakan oleh tim penjinak bom di Jalur Gaza dan menambahkan bahwa hal itu membuat pekerjaan mereka lebih berat.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang mulai berlaku pada dini hari tanggal 21 Mei mengakhiri pemboman 11 hari Israel di Jalur Gaza.
Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat menewaskan sedikitnya 289 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan meninggalkan jejak kehancuran. Pusat kesehatan dan kantor media, serta sekolah, termasuk di antara bangunan yang menjadi sasaran.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda