Iran: Menghapus Sanksi AS pada Teheran adalah Kewajiban Hukum dan Moral
Selasa, 25 Mei 2021 - 08:31 WIB
TEHERAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Javad Zarif mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) mencabut sanksi saat ini terhadap Iran yang dijatuhkan di era mantan Presiden AS Donald Trump.
Menanggapi pernyataan baru-baru ini oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengenai sanksi AS terhadap Iran, Zarif mengatakan di Twitter, “Mencabut sanksi Trump, adalah kewajiban hukum dan moral. BUKAN menegosiasikan leverage."
"Tidak berhasil untuk Trump, tidak akan berhasil untuk Anda," tegas Zarif.
Zarif meminta pihak berwenang membebaskan dana miliaran dolar Iran yang disandera di luar negeri karena "penindasan" Washington.
Berbicara di ABC News 'This Week With George Stephanopoulos, Blinken mengatakan, pencabutan sanksi AS terhadap Iran tergantung pada kepatuhan Teheran dengan komitmen nuklirnya terhadap Washington.
"Iran, saya pikir, tahu apa yang perlu dilakukan untuk kembali ke kepatuhan di sisi nuklir, dan apa yang belum kita lihat adalah apakah Iran siap dan bersedia membuat keputusan untuk melakukan apa yang harus dilakukannya. Itu ujian dan kami belum punya jawaban," ujar Blinken.
Menanggapi pernyataan baru-baru ini oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengenai sanksi AS terhadap Iran, Zarif mengatakan di Twitter, “Mencabut sanksi Trump, adalah kewajiban hukum dan moral. BUKAN menegosiasikan leverage."
"Tidak berhasil untuk Trump, tidak akan berhasil untuk Anda," tegas Zarif.
Zarif meminta pihak berwenang membebaskan dana miliaran dolar Iran yang disandera di luar negeri karena "penindasan" Washington.
Berbicara di ABC News 'This Week With George Stephanopoulos, Blinken mengatakan, pencabutan sanksi AS terhadap Iran tergantung pada kepatuhan Teheran dengan komitmen nuklirnya terhadap Washington.
"Iran, saya pikir, tahu apa yang perlu dilakukan untuk kembali ke kepatuhan di sisi nuklir, dan apa yang belum kita lihat adalah apakah Iran siap dan bersedia membuat keputusan untuk melakukan apa yang harus dilakukannya. Itu ujian dan kami belum punya jawaban," ujar Blinken.
Lihat Juga :
tulis komentar anda