Baru Gencatan Senjata, Polisi Israel Kembali Serang Jamaah di Masjid Al-Aqsa
Jum'at, 21 Mei 2021 - 19:47 WIB
YERUSALEM - Polisi Israel menyerang jamaah yang melakukan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki. Aksi ini dilakukan hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata tercapai antara Israel dengan kelompok Hamas .
Warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa Jumat (21/5/2021) pagi dan merayakan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas, sebuah kelompok perlawanan Palestina.
Mereka kemudian ingin berbaris dari Masjid Al-Aqsa ke daerah Kota Tua, tetapi polisi Israel menggunakan granat kejut dan bom gas untuk membubarkan mereka.
Serangan itu melukai sejumlah orang, tetapi Bulan Sabit Merah Palestina belum merilis angka berapa banyak orang yang terluka seperti dikutip dari Anadolu.
Para saksi di dalam kompleks tersebut mengatakan bahwa setelah salat Jumat banyak warga Palestina tinggal di tempat itu untuk merayakan gencatan senjata antara Hamas dan pemerintah Israel.
"Mereka bernyanyi dan memuji ketika kontingen polisi Israel (ditempatkan) di sebelah kompleks masuk ke kompleks dan mulai menggunakan tindakan pengendalian massa yang mereka gunakan sepanjang waktu, termasuk granat kejut, bom asap dan gas air mata," kata reporter Al Jazeera.
Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata yang disponsori Mesir dan mulai berlaku pada pukul 02.00 Jumat dini hari waktu setempat. Gencatan senjata ini terjadi setelah 11 hari serangan udara Israel di Jalur Gaza yang diblokade.
Sebanyak 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei. Sedangkan di pihak Israel 12 orang yang diyakini tewas, termasuk dua anak-anak.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
Warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa Jumat (21/5/2021) pagi dan merayakan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas, sebuah kelompok perlawanan Palestina.
Mereka kemudian ingin berbaris dari Masjid Al-Aqsa ke daerah Kota Tua, tetapi polisi Israel menggunakan granat kejut dan bom gas untuk membubarkan mereka.
Serangan itu melukai sejumlah orang, tetapi Bulan Sabit Merah Palestina belum merilis angka berapa banyak orang yang terluka seperti dikutip dari Anadolu.
Para saksi di dalam kompleks tersebut mengatakan bahwa setelah salat Jumat banyak warga Palestina tinggal di tempat itu untuk merayakan gencatan senjata antara Hamas dan pemerintah Israel.
"Mereka bernyanyi dan memuji ketika kontingen polisi Israel (ditempatkan) di sebelah kompleks masuk ke kompleks dan mulai menggunakan tindakan pengendalian massa yang mereka gunakan sepanjang waktu, termasuk granat kejut, bom asap dan gas air mata," kata reporter Al Jazeera.
Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata yang disponsori Mesir dan mulai berlaku pada pukul 02.00 Jumat dini hari waktu setempat. Gencatan senjata ini terjadi setelah 11 hari serangan udara Israel di Jalur Gaza yang diblokade.
Sebanyak 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei. Sedangkan di pihak Israel 12 orang yang diyakini tewas, termasuk dua anak-anak.
Baca Juga
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(ian)
tulis komentar anda