Pesta Ulang Tahun di Colorado Springs Ditembaki, 7 Tewas
Senin, 10 Mei 2021 - 07:26 WIB
COLORADO SPRINGS - Sebuah pesta ulang tahun di Colorado Springs, Amerika Serikat (AS) ditembaki seorang pria bersenjata pada Sabtu malam waktu setempat. Tujuh orang tewas, termasuk pelaku penembakan.
Petugas dari Departemen Kepolisian Colorado Springs merespons laporan tentang penembakan sekitar pukul 00.18 pada hari Minggu di blok 2800 Preakness Way di Canterbury Mobile Home Park.
Setibanya di lokasi kejadian di sebuah rumah trailer, para petugas polisi menemukan enam orang dewasa meninggal dan seorang pria mengalami luka serius. Pria itu dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia kemudian dinyatakan meninggal karena luka-lukanya.
Tersangka penembakan adalah pacar korban perempuan yang menghadiri pesta. Pesta itu dihadiri teman, keluarga, dan anak-anak.
Menurut polisi, tersangka berjalan masuk dan mulai mengumbar tembakan sebelum akhirnya mencoba bunuh diri. Anak-anak di trailer tidak terluka oleh tembakan tersangka dan sekarang bersama kerabat mereka.
Polisi belum merilis nama-nama korban atau pun tersangka. Penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan motifnya.
Kepala Polisi Colorado Springs Vince Niski mengatakan dalam sebuah pernyataan; "Kata-kata tidak cukup untuk menggambarkan tragedi yang terjadi pagi ini."
“Sebagai kepala polisi, sebagai suami, sebagai ayah, sebagai kakek, sebagai anggota komunitas ini, hati saya hancur untuk keluarga yang telah kehilangan seseorang yang mereka cintai dan untuk anak-anak yang telah kehilangan orangtua mereka,” kata Niski, seperti dikutip dari Fox News, Senin (10/5/2021).
“Dari petugas yang menanggapi [laporan] penembakan hingga penyelidik yang masih berada di lokasi, kami semua sangat terguncang.”
"Ini adalah sesuatu yang Anda harap tidak pernah terjadi di komunitas Anda sendiri, di tempat yang Anda sebut rumah. Ketika jenis tindakan yang tak terkatakan ini terjadi, tidak ada yang dapat dilakukan untuk sepenuhnya membangun kembali apa yang hilang atau menggantikan mereka yang tidak lagi bersama kita," ujar Niski.
“Sumpah saya kepada komunitas ini dan kepada keluarga yang kehilangan seseorang hari ini, adalah bahwa departemen ini akan melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan jawaban yang layak Anda dapatkan dan berada di sini untuk Anda dengan dukungan yang tak tergoyahkan.”
Gubernur Colorado Jared Polis menyebut insiden itu menghancurkan. "Terutama karena banyak dari kita menghabiskan hari untuk merayakan wanita dalam hidup kita yang telah menjadikan kita orang seperti sekarang ini," paparnya.
“Banyak nyawa diambil hari ini oleh tindakan kekerasan yang mengerikan ini. Keluarga tercabik-cabik, dan di pesta ulang tahun tidak kurang," ujar Polis.
“Belasungkawa dan doa terdalam saya bersama para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terkena dampak tragedi ini.”
Colorado Springs, dengan populasi 465.000 adalah kota terbesar kedua di Colorado setelah ibu kota setempat; Denver.
Insiden ini adalah penembakan massal terburuk di negara bagian itu sejak 22 Maret, ketika pria bersenjata Ahmad Al Aliwi Al-Issa diduga menembak dan membunuh 10 orang di dalam supermarket di Boulder.
Petugas dari Departemen Kepolisian Colorado Springs merespons laporan tentang penembakan sekitar pukul 00.18 pada hari Minggu di blok 2800 Preakness Way di Canterbury Mobile Home Park.
Setibanya di lokasi kejadian di sebuah rumah trailer, para petugas polisi menemukan enam orang dewasa meninggal dan seorang pria mengalami luka serius. Pria itu dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia kemudian dinyatakan meninggal karena luka-lukanya.
Tersangka penembakan adalah pacar korban perempuan yang menghadiri pesta. Pesta itu dihadiri teman, keluarga, dan anak-anak.
Menurut polisi, tersangka berjalan masuk dan mulai mengumbar tembakan sebelum akhirnya mencoba bunuh diri. Anak-anak di trailer tidak terluka oleh tembakan tersangka dan sekarang bersama kerabat mereka.
Polisi belum merilis nama-nama korban atau pun tersangka. Penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan motifnya.
Kepala Polisi Colorado Springs Vince Niski mengatakan dalam sebuah pernyataan; "Kata-kata tidak cukup untuk menggambarkan tragedi yang terjadi pagi ini."
“Sebagai kepala polisi, sebagai suami, sebagai ayah, sebagai kakek, sebagai anggota komunitas ini, hati saya hancur untuk keluarga yang telah kehilangan seseorang yang mereka cintai dan untuk anak-anak yang telah kehilangan orangtua mereka,” kata Niski, seperti dikutip dari Fox News, Senin (10/5/2021).
“Dari petugas yang menanggapi [laporan] penembakan hingga penyelidik yang masih berada di lokasi, kami semua sangat terguncang.”
"Ini adalah sesuatu yang Anda harap tidak pernah terjadi di komunitas Anda sendiri, di tempat yang Anda sebut rumah. Ketika jenis tindakan yang tak terkatakan ini terjadi, tidak ada yang dapat dilakukan untuk sepenuhnya membangun kembali apa yang hilang atau menggantikan mereka yang tidak lagi bersama kita," ujar Niski.
“Sumpah saya kepada komunitas ini dan kepada keluarga yang kehilangan seseorang hari ini, adalah bahwa departemen ini akan melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan jawaban yang layak Anda dapatkan dan berada di sini untuk Anda dengan dukungan yang tak tergoyahkan.”
Gubernur Colorado Jared Polis menyebut insiden itu menghancurkan. "Terutama karena banyak dari kita menghabiskan hari untuk merayakan wanita dalam hidup kita yang telah menjadikan kita orang seperti sekarang ini," paparnya.
“Banyak nyawa diambil hari ini oleh tindakan kekerasan yang mengerikan ini. Keluarga tercabik-cabik, dan di pesta ulang tahun tidak kurang," ujar Polis.
“Belasungkawa dan doa terdalam saya bersama para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terkena dampak tragedi ini.”
Colorado Springs, dengan populasi 465.000 adalah kota terbesar kedua di Colorado setelah ibu kota setempat; Denver.
Insiden ini adalah penembakan massal terburuk di negara bagian itu sejak 22 Maret, ketika pria bersenjata Ahmad Al Aliwi Al-Issa diduga menembak dan membunuh 10 orang di dalam supermarket di Boulder.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda