Tak Hanya Pembekuan Darah, Vaksin AstraZeneca Juga Sebabkan Gangguan Imun Langka

Sabtu, 08 Mei 2021 - 11:21 WIB
Vaksin AstraZeneca dilaporkan menyebabkan gangguan imun langka. Foto/INFID
AMSTERDAM - Badan Uni Eropa yang bertanggung jawab atas evaluasi dan pengawasan produk obat, European Medicines Agency (EMA), sedang menyelidiki laporan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang menyebabkan sindrom Guillain-Barre. Laporan ini muncul di tengah kontroversi bahwa vaksin tersebut menyebabkan pembekuan darah.

Dalam pertemuan minggu ini, Komite Penilaian Risiko Farmakovigilans Badan Obat-obatan Eropa (PRAC) mengungkapkan bahwa mereka menilai laporan dari gangguan sistem kekebalan imun langka yang ditemukan pada sejumlah orang setelah vaksinasi.

“Sebagai bagian dari tinjauan laporan keamanan ringkasan pandemi reguler untuk Vaxzevria, vaksin Covid-19 AstraZeneca, PRAC menganalisis data yang diberikan oleh pemegang otorisasi pemasaran pada kasus sindrom Guillain-Barre (GBS) yang dilaporkan setelah vaksinasi," kata PRAC seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (8/5/2021).





“GBS telah diidentifikasi selama proses otorisasi pemasaran sebagai kemungkinan kejadian buruk yang memerlukan aktivitas pemantauan keselamatan khusus”, lanjut komite itu, menambahkan bahwa GBS telah meminta data rinci lebih lanjut tentang kasus tersebut dan akan merilis informasi baru saat tersedia.

Menurut National Health Service (NHS) Inggris, sindrom Guillain-Barre adalah kondisi yang sangat langka dan serius yang memengaruhi saraf, dan dapat menimbulkan perasaan mati rasa, lemah, dan nyeri pada mereka yang mengalaminya.

Meskipun NHS menyarankan bahwa sindrom Guillain-Barre adalah kondisi yang dapat diobati dan bahwa kebanyakan orang pada akhirnya akan sembuh total, sindrom itu juga dapat mengancam jiwa dan meninggalkan mereka yang mengalaminya dengan masalah jangka panjang.



Menyusul ratusan kasus pembekuan darah - dan puluhan kematian - vaksin Covid-19 AstraZeneca telah dibatasi di banyak negara hanya untuk orang tua.

Di Inggris, mereka yang berusia di bawah 40 tahun akan ditawari vaksin alternatif asalkan tidak menyebabkan penundaan dalam program vaksinasi, namun EMA menyatakan bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya bagi sebagian besar populasi.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More