Korsel dan AS Bersitegang Soal Keputusan Jepang Buang Limbah Fukushima ke Laut
Minggu, 18 April 2021 - 15:36 WIB
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) masih berseberangan soal keputusan Jepang membuang air limbah dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut. Korsel menentang keras hal ini karena dapat mencemari lingkungan, sedangkan AS tidak mempermasalahkannya.
Menurut Kementerian Luar Negeri Korsel, kekhawatiran soal keputusan Jepang itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong saat melakukan pertemuan dengan utusan khusus AS untuk perubahan iklim, John Kerry di Seoul.
Kementerian itu mengatakan, dalam pertemuan itu Chung mencoba mencari dukungan dari AS untuk menolak keputusan Jepang tersebut. Di mana, Tokyo akan membuang lebih dari 1 juta ton air limbah ke laut terdekat di lepas pantai timur Jepang.
"Chung menyampaikan keprihatinan serius pemerintah dan rakyat kami tentang keputusan Jepang, dan meminta pihak AS untuk menaruh minat dan bekerja sama, sehingga Jepang akan memberikan informasi dengan cara yang lebih transparan dan cepat," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Tetapi Kerry, mengatakan, Tokyo telah membuat keputusan secara transparan dan akan terus mengikuti prosedur yang seharusnya.
"AS yakin bahwa pemerintah Jepang dalam konsultasi penuh dengan IAEA," kata Kerry, mengacu pada Badan Energi Atom Internasional, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (18/4/2021).
"IAEA telah menyiapkan proses yang sangat ketat dan saya tahu bahwa Jepang telah mempertimbangkan semua opsi dan efeknya dan mereka sangat transparan tentang keputusan dan prosesnya," sambungnya.
Kerry kemudian menuturkan bahwa Washington akan memantau dengan cermat pelaksanaan proses pembuangan limbah itu oleh Jepang, untuk memastikan tidak ada ancaman kesehatan masyarakat.
Menurut Kementerian Luar Negeri Korsel, kekhawatiran soal keputusan Jepang itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong saat melakukan pertemuan dengan utusan khusus AS untuk perubahan iklim, John Kerry di Seoul.
Kementerian itu mengatakan, dalam pertemuan itu Chung mencoba mencari dukungan dari AS untuk menolak keputusan Jepang tersebut. Di mana, Tokyo akan membuang lebih dari 1 juta ton air limbah ke laut terdekat di lepas pantai timur Jepang.
"Chung menyampaikan keprihatinan serius pemerintah dan rakyat kami tentang keputusan Jepang, dan meminta pihak AS untuk menaruh minat dan bekerja sama, sehingga Jepang akan memberikan informasi dengan cara yang lebih transparan dan cepat," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Tetapi Kerry, mengatakan, Tokyo telah membuat keputusan secara transparan dan akan terus mengikuti prosedur yang seharusnya.
"AS yakin bahwa pemerintah Jepang dalam konsultasi penuh dengan IAEA," kata Kerry, mengacu pada Badan Energi Atom Internasional, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (18/4/2021).
"IAEA telah menyiapkan proses yang sangat ketat dan saya tahu bahwa Jepang telah mempertimbangkan semua opsi dan efeknya dan mereka sangat transparan tentang keputusan dan prosesnya," sambungnya.
Kerry kemudian menuturkan bahwa Washington akan memantau dengan cermat pelaksanaan proses pembuangan limbah itu oleh Jepang, untuk memastikan tidak ada ancaman kesehatan masyarakat.
Baca Juga
(esn)
tulis komentar anda