Analis Duga 25 Pesawat Militer China Simulasikan Serangan terhadap Kapal Induk AS
Rabu, 14 April 2021 - 15:55 WIB
TAIPEI - Sebanyak 25 pesawat militer China, termasuk jet tempur dan pembom, menyerbu zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan, Senin. Namun, para analis militer Taipei menduga manuver itu sebenarnya sebagai simulasi serangan terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS).
Serbuan 25 pesawat militer itu bertepatan dengan kehadiran Kelompok Tempur Kapal Induk USS Theodore Roosevelt di utara Filipina, dan terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan kembali "komitmen serius" Washington untuk Taiwan dan pertahanan dirinya.
Penerbangan militer Beijing hampir setiap hari terkonsentrasi di sekitar barat daya ADIZ Taiwan—dekat Selat Bashi dan pintu masuk ke Laut China Selatan—meningkat lebih lanjut pada hari Senin ketika 14 pesawat tempur J-16 dan empat pembom berat H-6K termasuk di antara 25 pesawat PLA yang menembus zona udara antara Taiwan dan Pulau Pratas.
Operasi pesawat China tersebut, yang merupakan serbuan satu hari terbesar sejak pencatatan dimulai oleh Taipei, menjadikan total 76 pesawat yang telah menyerbu ADIZ Taiwan sejak pencatatan dimulai.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan serangan pesawat tempur PLA berjumlah 81, 40 dan 54 selama Januari hingga Maret.
Chieh Chung, seorang peneliti di Association of Strategic Foresight di Taipei, mengatakan PLA telah menempatkan penekanan lebih lanjut pada "pelatihan tempur yang sebenarnya" dan melihat Selat Bashi sebagai lokasi strategis penting yang memberikan akses ke Pasifik Barat, di mana ia kemudian dapat melancarkan serangan ke daratan AS.
Chieh mengatakankepada CNA, media yang didanai pemerintah Taiwan, bahwa wajar jika operasi militer China meningkat frekuensinya di lepas barat daya Taiwan.
Data pelacakan kapal publik menempatkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Theodore Roosevelt di utara pulau Luzon Filipina pada hari Senin. Chieh berteori bahwa Angkatan Udara PLA kemungkinan mengambil kesempatan untuk menjadikan kapal induk AS itu sebagai objek simulasi serangan.
Serbuan 25 pesawat militer itu bertepatan dengan kehadiran Kelompok Tempur Kapal Induk USS Theodore Roosevelt di utara Filipina, dan terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan kembali "komitmen serius" Washington untuk Taiwan dan pertahanan dirinya.
Penerbangan militer Beijing hampir setiap hari terkonsentrasi di sekitar barat daya ADIZ Taiwan—dekat Selat Bashi dan pintu masuk ke Laut China Selatan—meningkat lebih lanjut pada hari Senin ketika 14 pesawat tempur J-16 dan empat pembom berat H-6K termasuk di antara 25 pesawat PLA yang menembus zona udara antara Taiwan dan Pulau Pratas.
Operasi pesawat China tersebut, yang merupakan serbuan satu hari terbesar sejak pencatatan dimulai oleh Taipei, menjadikan total 76 pesawat yang telah menyerbu ADIZ Taiwan sejak pencatatan dimulai.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan serangan pesawat tempur PLA berjumlah 81, 40 dan 54 selama Januari hingga Maret.
Chieh Chung, seorang peneliti di Association of Strategic Foresight di Taipei, mengatakan PLA telah menempatkan penekanan lebih lanjut pada "pelatihan tempur yang sebenarnya" dan melihat Selat Bashi sebagai lokasi strategis penting yang memberikan akses ke Pasifik Barat, di mana ia kemudian dapat melancarkan serangan ke daratan AS.
Chieh mengatakankepada CNA, media yang didanai pemerintah Taiwan, bahwa wajar jika operasi militer China meningkat frekuensinya di lepas barat daya Taiwan.
Data pelacakan kapal publik menempatkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Theodore Roosevelt di utara pulau Luzon Filipina pada hari Senin. Chieh berteori bahwa Angkatan Udara PLA kemungkinan mengambil kesempatan untuk menjadikan kapal induk AS itu sebagai objek simulasi serangan.
tulis komentar anda