Kutip Alquran, Biden Ucapkan Selamat Ramadhan untuk Muslim Dunia
Selasa, 13 April 2021 - 12:08 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden menyampaikan selamat menyambut Ramadhan untuk komunitas Muslim di Amerika dan di seluruh dunia. Dalam ucapannya, presiden mengutip ayat Alquran dan menggunakan kata Arab "Insya Allah".
Ucapan dari pemimpin Amerika itu disampaikan hari Senin waktu Washington.
“Saat banyak orang Amerika mulai berpuasa besok, kami diingatkan betapa sulitnya tahun ini. Dalam pandemi ini, teman dan orang yang dicintai belum bisa berkumpul dalam perayaan, dan terlalu banyak keluarga akan duduk untuk buka puasa dengan orang yang dicintai hilang," kata Presiden dan Ibu Negara dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari situs Gedung Putih, whitehouse.gov, Selasa (13/4/2021).
Orang-orang Muslim menjalankan puasa selama bulan suci Ramadhan setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam.
“Banyak yang akan fokus pada peningkatan kesadaran mereka akan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka, menegaskan kembali komitmen mereka untuk melayani orang lain yang didorong oleh iman mereka, dan mengungkapkan rasa syukur atas berkat yang mereka nikmati— kesehatan, kesejahteraan, dan kehidupan itu sendiri,” lanjut pernyataan mereka.
Biden menegaskan pembelaannya atas hak-hak komunitas Muslim seluruh dunia di AS. "Di hari pertama saya sebagai Presiden, saya bangga mengakhiri larangan perjalanan Muslim yang memalukan, dan saya akan terus membela hak asasi manusia di mana pun, termasuk untuk Uighur di China, Rohingya di Burma, dan komunitas Muslim di seluruh dunia," ujarnya.
Lebih lanjut, Biden mengutip ayat 35 surat An-Nur dari kitab suci Alquran tentang Tuhan sebagai pemberi petunjuk. "Allah adalah pemberi cahaya di langit dan bumi, yang membimbing kita keluar dari kegelapan," kata Biden dalam pernyataan itu, yang merupakan terjemahan dari ayat 35 surat An-Nur.
Biden dan Ibu Negara menambahkan bahwa perayaan Gedung Putih yang menandai Ramadhan akan diadakan tahun ini di tengah pandemi virus corona. Mereka juga berharap melakukan hal serupa untuk perayaan Idul Fitri.
Ucapan dari pemimpin Amerika itu disampaikan hari Senin waktu Washington.
“Saat banyak orang Amerika mulai berpuasa besok, kami diingatkan betapa sulitnya tahun ini. Dalam pandemi ini, teman dan orang yang dicintai belum bisa berkumpul dalam perayaan, dan terlalu banyak keluarga akan duduk untuk buka puasa dengan orang yang dicintai hilang," kata Presiden dan Ibu Negara dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari situs Gedung Putih, whitehouse.gov, Selasa (13/4/2021).
Orang-orang Muslim menjalankan puasa selama bulan suci Ramadhan setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam.
“Banyak yang akan fokus pada peningkatan kesadaran mereka akan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka, menegaskan kembali komitmen mereka untuk melayani orang lain yang didorong oleh iman mereka, dan mengungkapkan rasa syukur atas berkat yang mereka nikmati— kesehatan, kesejahteraan, dan kehidupan itu sendiri,” lanjut pernyataan mereka.
Biden menegaskan pembelaannya atas hak-hak komunitas Muslim seluruh dunia di AS. "Di hari pertama saya sebagai Presiden, saya bangga mengakhiri larangan perjalanan Muslim yang memalukan, dan saya akan terus membela hak asasi manusia di mana pun, termasuk untuk Uighur di China, Rohingya di Burma, dan komunitas Muslim di seluruh dunia," ujarnya.
Lebih lanjut, Biden mengutip ayat 35 surat An-Nur dari kitab suci Alquran tentang Tuhan sebagai pemberi petunjuk. "Allah adalah pemberi cahaya di langit dan bumi, yang membimbing kita keluar dari kegelapan," kata Biden dalam pernyataan itu, yang merupakan terjemahan dari ayat 35 surat An-Nur.
Biden dan Ibu Negara menambahkan bahwa perayaan Gedung Putih yang menandai Ramadhan akan diadakan tahun ini di tengah pandemi virus corona. Mereka juga berharap melakukan hal serupa untuk perayaan Idul Fitri.
tulis komentar anda