Turki: AS Kerahkan Dua Kapal Perang ke Laut Hitam Pekan Depan
Sabtu, 10 April 2021 - 02:19 WIB
ANKARA - Kementerian Luar Negeri Turki mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan dua kapal perang melalui Bosphorus ke Laut Hitam pada pekan depan.
Rencana pengiriman dua kapal perang AS itu muncul ketika ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Sumber di Kementerian Luar Negeri Turki, yang dikutip AFP, Sabtu (10/4/2021), mengatakan kapal-kapal perang Amerika akan melewati Bosphorus dan memasuki wilayah menegangkan itu pada 14 dan 15 April. Keduanya akan meninggalkan Laut Hitam pada 4 Mei dan 5 Mei.
Washington diharuskan memberi tahu Ankara setidaknya 15 hari sebelumnya sebelum mengirim kapal perang melalui selat Bosphorus dan Dardanelles di bawah ketentuan Konvensi Montreux 1936.
Ketentuan perjanjian memungkinkan kapal perang asing untuk tinggal di Laut Hitam selama 21 hari.
Kapal Angkatan Laut AS secara rutin beroperasi di wilayah tersebut untuk mendukung Ukraina, yang telah memerangi pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina sejak revolusi 2014 menggulingkan pemimpin pro-Moskow di Kiev.
Rusia kemudian menganeksasi Semenanjung Krimea Pada tahun yang sama, yang memicu perseteruan antara Moksow dengan Barat hingga hari ini.
Rusia baru-baru ini mengirim bala bantuan militer ke dekat perbatasan Ukraina dan Crimea.
Rencana pengiriman dua kapal perang AS itu muncul ketika ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Sumber di Kementerian Luar Negeri Turki, yang dikutip AFP, Sabtu (10/4/2021), mengatakan kapal-kapal perang Amerika akan melewati Bosphorus dan memasuki wilayah menegangkan itu pada 14 dan 15 April. Keduanya akan meninggalkan Laut Hitam pada 4 Mei dan 5 Mei.
Washington diharuskan memberi tahu Ankara setidaknya 15 hari sebelumnya sebelum mengirim kapal perang melalui selat Bosphorus dan Dardanelles di bawah ketentuan Konvensi Montreux 1936.
Ketentuan perjanjian memungkinkan kapal perang asing untuk tinggal di Laut Hitam selama 21 hari.
Kapal Angkatan Laut AS secara rutin beroperasi di wilayah tersebut untuk mendukung Ukraina, yang telah memerangi pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina sejak revolusi 2014 menggulingkan pemimpin pro-Moskow di Kiev.
Rusia kemudian menganeksasi Semenanjung Krimea Pada tahun yang sama, yang memicu perseteruan antara Moksow dengan Barat hingga hari ini.
Rusia baru-baru ini mengirim bala bantuan militer ke dekat perbatasan Ukraina dan Crimea.
tulis komentar anda