Netanyahu Gelar Pertemuan Bahas Penyelidikan ICC
Selasa, 06 April 2021 - 19:38 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu akan bertemu dengan sejumlah pejabat senior pada Selasa (6/4/2021) untuk membahas tanggapan negaranya terhadap keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menyelidiki dugaan kejahatan perang terhadap Palestina .
"Netanyahu diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Benny Gantz, Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi dan pejabat senior lainnya," menurut laporan media Israel yang dinukil Al Araby.
Pengadilan ICC yang bermarkas di Den Haag bulan lalu membuka penyelidikan formal atas dugaan kejahatan perang Israel di wilayah Palestina. Tel Aviv memiliki waktu hingga 9 April untuk menanggapi surat ICC yang menginformasikan penyelidikan tersebut.
"Sementara Netanyahu belum membahas masalah ini dengan anggota kabinet yang relevan, para profesional kementerian luar negeri dan kehakiman Israel telah mengerjakan rekomendasi mereka," menurut laporan.
Pemberitahuan ICC, yang dikirim berdasarkan Pasal 18 dokumen pendirian pengadilan, Statuta Roma, memberi waktu satu bulan kepada Israel untuk memberi tahu hakim bahwa mereka sedang menyelidiki kejahatan yang serupa dengan yang sedang diperiksa oleh ICC.
Israel kemudian dapat membalas ICC dengan merinci apakah akan melakukan penyelidikannya sendiri terhadap tersangka pelaku dan meminta jaksa penuntut untuk penangguhan.
Palestina, yang telah menjadi pihak negara ICC sejak 2015, menyambut baik penyelidikan tersebut dan mengatakan mereka tidak akan meminta penangguhan apa pun.
"Netanyahu diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Benny Gantz, Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi dan pejabat senior lainnya," menurut laporan media Israel yang dinukil Al Araby.
Pengadilan ICC yang bermarkas di Den Haag bulan lalu membuka penyelidikan formal atas dugaan kejahatan perang Israel di wilayah Palestina. Tel Aviv memiliki waktu hingga 9 April untuk menanggapi surat ICC yang menginformasikan penyelidikan tersebut.
Baca Juga
"Sementara Netanyahu belum membahas masalah ini dengan anggota kabinet yang relevan, para profesional kementerian luar negeri dan kehakiman Israel telah mengerjakan rekomendasi mereka," menurut laporan.
Pemberitahuan ICC, yang dikirim berdasarkan Pasal 18 dokumen pendirian pengadilan, Statuta Roma, memberi waktu satu bulan kepada Israel untuk memberi tahu hakim bahwa mereka sedang menyelidiki kejahatan yang serupa dengan yang sedang diperiksa oleh ICC.
Israel kemudian dapat membalas ICC dengan merinci apakah akan melakukan penyelidikannya sendiri terhadap tersangka pelaku dan meminta jaksa penuntut untuk penangguhan.
Palestina, yang telah menjadi pihak negara ICC sejak 2015, menyambut baik penyelidikan tersebut dan mengatakan mereka tidak akan meminta penangguhan apa pun.
Lihat Juga :
tulis komentar anda