Tunangan Khashoggi: Calon Pemilik Newcastle United Bunuh Tunangan Saya
Selasa, 19 Mei 2020 - 20:15 WIB
LONDON - Tunangan mendiang jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz mendesak Liga Primer Inggris tidak mengizinkan proses penjualan tim sepakbola Newcastle United pada Otoritas Investasi Umum Arabia (AGIA) yang dikontrol Putra Mahkota Saudi Mohammad Bin Salman (MBS).
Cengiz menuduh MBS berlumuran darah Khashoggi. Desakan ini muncul dalam artikel yang dirilis surat kabar Inggris, The Guardian, berjudul “Rezim Saudi membunuh tunangan saya. Mereka tak boleh diizinkan membeli Newcastle United”.
MBS berupaya memperbaiki citranya setelah dia dituduh terlibat dalam pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Menurut Cengiz, jika Liga Primer mengizinkan pembelian itu, reputasinya akan tercemar.
Cengiz menambahkan, berbagai kelompok hak asasi manusia (HAM) telah mengecam upaya kerajaan untuk “sportswash” pelanggaran HAM yang dilakukannya. (Baca Juga: Trump Mengaku Minum Obat Malaria Selama Beberapa Pekan)
“Selama beberapa tahun terakhir putra mahkota Saudi telah menghabiskan posisi menguntungkan dirinya pada dunia sebagai modernisator dan reformer. Tapi penahanan, penyiksaan, dan pembunuhan telah menjadi latar belakang ini,” papar Cengiz dalam artikel itu, dilansir Middle East Monitor (MEMO).
“Di antara pelanggaran rezim telah dilakukan selama perang di Yaman, yang membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat tuduhan kredibel sebagai kejahatan perang. Dan tunangan saya, jurnalis Jamal Khashoggi, menjadi korban rezim pada Oktober 2018,” ungkap Cengiz. (Baca Juga: Jepang Akan Bebaskan Lebih Banyak Wilayah dari Status Darurat Corona)
Cengiz menuduh MBS berlumuran darah Khashoggi. Desakan ini muncul dalam artikel yang dirilis surat kabar Inggris, The Guardian, berjudul “Rezim Saudi membunuh tunangan saya. Mereka tak boleh diizinkan membeli Newcastle United”.
MBS berupaya memperbaiki citranya setelah dia dituduh terlibat dalam pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Menurut Cengiz, jika Liga Primer mengizinkan pembelian itu, reputasinya akan tercemar.
Cengiz menambahkan, berbagai kelompok hak asasi manusia (HAM) telah mengecam upaya kerajaan untuk “sportswash” pelanggaran HAM yang dilakukannya. (Baca Juga: Trump Mengaku Minum Obat Malaria Selama Beberapa Pekan)
“Selama beberapa tahun terakhir putra mahkota Saudi telah menghabiskan posisi menguntungkan dirinya pada dunia sebagai modernisator dan reformer. Tapi penahanan, penyiksaan, dan pembunuhan telah menjadi latar belakang ini,” papar Cengiz dalam artikel itu, dilansir Middle East Monitor (MEMO).
“Di antara pelanggaran rezim telah dilakukan selama perang di Yaman, yang membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat tuduhan kredibel sebagai kejahatan perang. Dan tunangan saya, jurnalis Jamal Khashoggi, menjadi korban rezim pada Oktober 2018,” ungkap Cengiz. (Baca Juga: Jepang Akan Bebaskan Lebih Banyak Wilayah dari Status Darurat Corona)
(sya)
tulis komentar anda