Pembantai 8 Orang di Panti Pijat AS Mengaku Kecanduan Seks
Kamis, 18 Maret 2021 - 09:33 WIB
CHEROKEE - Pria yang membantai delapan orang dalam serangkaian penembakan di beberapa panti pijat Asia di Georgia, Amerika Serikat (AS), mengaku kepada polisi bahwa dia memiliki masalah kecanduan seks.
Robert Aaron Long asal Georgia mengatakan bahwa dia ingin "menghilangkan godaan" dengan melakukan penembakan massal tersebut.
“Kemarin adalah hari yang sangat buruk baginya dan inilah yang dia lakukan,” kata Kapten Sheriff Cherokee County Jay Baker—sebuah komentar yang mengundang kecaman karena dianggap meremehkan pembantaian pada Selasa malam tersebut.
Beberapa jam setelah konferensi pers itu, Baker menghadapi kemarahan baru dengan ditemukannya posting-an media sosial di mana ia mempromosikan kaus berlogo rasis "COVID-19 imported virus from CHY-NA".
Penyelidik mengatakan mereka belum tahu apakah serangan terhadap tiga panti pijat di area metropolitan Atlanta—yang terjadi di tengah gelombang kekerasan anti-Asia—dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan rasial.
Namun mereka mengatakan tersangka, Robert Aaron Long, membantah bahwa amukan itu bermotif rasial.
Pemuda berusia 21 tahun itu—yang tampak menunjukkan kecintaan pada senjata dan Tuhan di akun Instagram-nya—tertangkap dalam video Selasa malam di beberapa spa di mana enam wanita Asia dan dua korban lainnya disergap dan ditembak mati.
Dia akhirnya ditangkap di jalan raya dua jam dari selatan Atlanta setelah pengejaran polisi, dan dia dituduh melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Robert Aaron Long asal Georgia mengatakan bahwa dia ingin "menghilangkan godaan" dengan melakukan penembakan massal tersebut.
“Kemarin adalah hari yang sangat buruk baginya dan inilah yang dia lakukan,” kata Kapten Sheriff Cherokee County Jay Baker—sebuah komentar yang mengundang kecaman karena dianggap meremehkan pembantaian pada Selasa malam tersebut.
Beberapa jam setelah konferensi pers itu, Baker menghadapi kemarahan baru dengan ditemukannya posting-an media sosial di mana ia mempromosikan kaus berlogo rasis "COVID-19 imported virus from CHY-NA".
Penyelidik mengatakan mereka belum tahu apakah serangan terhadap tiga panti pijat di area metropolitan Atlanta—yang terjadi di tengah gelombang kekerasan anti-Asia—dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan rasial.
Namun mereka mengatakan tersangka, Robert Aaron Long, membantah bahwa amukan itu bermotif rasial.
Pemuda berusia 21 tahun itu—yang tampak menunjukkan kecintaan pada senjata dan Tuhan di akun Instagram-nya—tertangkap dalam video Selasa malam di beberapa spa di mana enam wanita Asia dan dua korban lainnya disergap dan ditembak mati.
Dia akhirnya ditangkap di jalan raya dua jam dari selatan Atlanta setelah pengejaran polisi, dan dia dituduh melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
tulis komentar anda