Australia Hentikan Kerjasama Militer, Alihkan Bantuan Terhadap Myanmar
Senin, 08 Maret 2021 - 15:43 WIB
CANBERRA - Australia menangguhkan program kerja sama pertahanannya dengan Myanmar , di tengah tindakan keras yang intensif oleh junta militer terhadap demonstran. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne.
Payne, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (8/3/2021), menuturkan, Australia juga akan segera mengalihkan bantuan kemanusiaan kepada Rohingya dan etnis minoritas lainnya. Payne menyebut Australia akan menyalurkan bantuan melalui organisasi yang tidak terkait dengan pemerintah militer.
"Kami akan memprioritaskan kebutuhan kemanusiaan dan yang paling mendesak, dan berusaha memastikan keterlibatan kemanusiaan kami dengan dan melalui organisasi non-pemerintah, bukan dengan pemerintah atau entitas terkait pemerintah," kata Payne.
Hubungan pertahanan bilateral Australia dengan militer Myanmar dibatasi pada area non-pertempuran seperti pelatihan bahasa Inggris.
Canberra, jelasnya, juga akan terus menuntut pembebasan segera Sean Turnell, seorang ekonom dan penasihat pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi.
Turnell telah ditahan dengan akses konsuler terbatas sejak kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah terpilih Myanmar.
Payne kemudian mengulangi desakan bagi tentara dan polisi Myanmar untuk menahan diri dan berhenti menggunakan kekerasan ketika menghadapi demonstran.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Payne, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (8/3/2021), menuturkan, Australia juga akan segera mengalihkan bantuan kemanusiaan kepada Rohingya dan etnis minoritas lainnya. Payne menyebut Australia akan menyalurkan bantuan melalui organisasi yang tidak terkait dengan pemerintah militer.
"Kami akan memprioritaskan kebutuhan kemanusiaan dan yang paling mendesak, dan berusaha memastikan keterlibatan kemanusiaan kami dengan dan melalui organisasi non-pemerintah, bukan dengan pemerintah atau entitas terkait pemerintah," kata Payne.
Hubungan pertahanan bilateral Australia dengan militer Myanmar dibatasi pada area non-pertempuran seperti pelatihan bahasa Inggris.
Canberra, jelasnya, juga akan terus menuntut pembebasan segera Sean Turnell, seorang ekonom dan penasihat pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi.
Turnell telah ditahan dengan akses konsuler terbatas sejak kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah terpilih Myanmar.
Payne kemudian mengulangi desakan bagi tentara dan polisi Myanmar untuk menahan diri dan berhenti menggunakan kekerasan ketika menghadapi demonstran.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(esn)
tulis komentar anda