Serangan Roket Kembali Hantam Pangkalan Militer AS di Irak
Minggu, 21 Februari 2021 - 18:24 WIB
BAGHDAD - Setidaknya empat roket Katyusha menghantam pangkalan udara Balad di pinggiran Baghdad, Irak. Pangkalan udara ini adalah yang menampung personel militer Amerika Serikat (AS).
Pangkalan Balad menampung pasukan dan kontraktor AS dan terletak sekitar 80 kilometer di utara Baghdad. Sejauh ini tidak ada laporan adanya korban luka atau tewas dalam serangan itu.
Melansir Al Arabiya pada Minggu (21/2/2021), serangan itu terjadi beberapa hari setelah serangan roket di pangkalan militer pimpinan AS di Irak utara menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai enam orang lainnya termasuk seorang anggota militer AS.
Serangan yang terjadi pada awal pekan lalu adalah yang paling mematikan yang menghantam pasukan pimpinan AS selama hampir satu tahun di Irak, di mana ketegangan meningkat antara pasukan AS, sekutu Irak dan Kurdi mereka di satu sisi, dan milisi yang berpihak pada Iran di sisi lain.
AS telah mendesak para pemimpin Irak untuk bekerja mencegah serangan terhadap sasaran asing di negara itu, setelah serangan roket menargetkan kompleks kedutaan Amerika di Zona Hijau di Baghdad pada bulan Desember.
Serangan roket dasar Baladitu juga terjadi setelah NATO mengumumkan akan secara dramatis meningkatkan misinya di Irak dari 500 personel menjadi 4.000, untuk memerangi sisa-sisa kelompokISIS.
Pangkalan Balad menampung pasukan dan kontraktor AS dan terletak sekitar 80 kilometer di utara Baghdad. Sejauh ini tidak ada laporan adanya korban luka atau tewas dalam serangan itu.
Melansir Al Arabiya pada Minggu (21/2/2021), serangan itu terjadi beberapa hari setelah serangan roket di pangkalan militer pimpinan AS di Irak utara menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai enam orang lainnya termasuk seorang anggota militer AS.
Serangan yang terjadi pada awal pekan lalu adalah yang paling mematikan yang menghantam pasukan pimpinan AS selama hampir satu tahun di Irak, di mana ketegangan meningkat antara pasukan AS, sekutu Irak dan Kurdi mereka di satu sisi, dan milisi yang berpihak pada Iran di sisi lain.
AS telah mendesak para pemimpin Irak untuk bekerja mencegah serangan terhadap sasaran asing di negara itu, setelah serangan roket menargetkan kompleks kedutaan Amerika di Zona Hijau di Baghdad pada bulan Desember.
Serangan roket dasar Baladitu juga terjadi setelah NATO mengumumkan akan secara dramatis meningkatkan misinya di Irak dari 500 personel menjadi 4.000, untuk memerangi sisa-sisa kelompokISIS.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda