India, Apotek Dunia untuk COVID-19
Sabtu, 13 Februari 2021 - 16:38 WIB
JAKARTA - Sejak merebaknya pandemi COVID-19 , India bersikap proaktif dengan menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Terbukti, meskipun populasinya besar, jumlah totalnya orang yang terinfeksi di India hanya sekitar 10.847.304 dan total kematian 155.158 pada 9 Februari 2021.
Saat ini, India memfokuskan diri untuk mengurangi kematian dengan menyediakan peralatan medis yang lebih baik di rumah sakit. Bersamaan dengan itu, India juga berbagi hal yang sama dengan semua negara mitra. Tahun lalu India memasok obat-obatan ketika pandemi dimulai, dan peralatan medis untuk lebih dari 150 negara.
Sejalan dengan tindakan untuk mengatasi penyakit, mengurangi kematian dan meningkatkan fasilitas medis, ilmuwan India, ahli bioteknologi dan industri farmasi memimpin dalam penelitian vaksin, pengembangan dan manufaktur untuk memenuhi tidak hanya permintaan domestik tetapi juga kebutuhan global.
"Sejauh ini India telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk dua vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India dan Bharat Biotech. Terdapat empat vaksin lainnya dalam berbagai tahap uji klinis," begitu kata Kedubes India dalam rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (13/2/2021).
"Setidaknya dua dari vaksin tersebut, termasuk vaksin kedua buatan anak bangsa yang sedang dikembangkan oleh Zydus Cadila, akan diberikan otorisasi dalam beberapa minggu mendatang," sambung pernyataan itu.
India juga telah menyelenggarakan sejumlah pelatihan program online untuk pengujian COVID-19, praktik klinis, manajemen kasus, pengembangan dan pengiriman vaksin untuk berbagi pengalaman. Lebih dari 1.000 peserta dari negara-negara di Asia, Asia Tenggara dan Afrika ikut berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.
India juga telah menyelenggarakan sebuah program pelatihan yang meliputi aspek administrasi dan operasional pada 19-20 Januari 2021 untuk pengelola imunisasi, petugas pengatur suhu (cold chain officers), petugas komunikasi dan manajer data negara mitra, keduanya di tingkat nasional dan tingkat provinsi.
"Lebih dari 150 ahli dari negara tetangga berpartisipasi dalam program pelatihan ini," kata Kedubes India.
Saat ini, India memfokuskan diri untuk mengurangi kematian dengan menyediakan peralatan medis yang lebih baik di rumah sakit. Bersamaan dengan itu, India juga berbagi hal yang sama dengan semua negara mitra. Tahun lalu India memasok obat-obatan ketika pandemi dimulai, dan peralatan medis untuk lebih dari 150 negara.
Sejalan dengan tindakan untuk mengatasi penyakit, mengurangi kematian dan meningkatkan fasilitas medis, ilmuwan India, ahli bioteknologi dan industri farmasi memimpin dalam penelitian vaksin, pengembangan dan manufaktur untuk memenuhi tidak hanya permintaan domestik tetapi juga kebutuhan global.
"Sejauh ini India telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk dua vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India dan Bharat Biotech. Terdapat empat vaksin lainnya dalam berbagai tahap uji klinis," begitu kata Kedubes India dalam rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (13/2/2021).
"Setidaknya dua dari vaksin tersebut, termasuk vaksin kedua buatan anak bangsa yang sedang dikembangkan oleh Zydus Cadila, akan diberikan otorisasi dalam beberapa minggu mendatang," sambung pernyataan itu.
India juga telah menyelenggarakan sejumlah pelatihan program online untuk pengujian COVID-19, praktik klinis, manajemen kasus, pengembangan dan pengiriman vaksin untuk berbagi pengalaman. Lebih dari 1.000 peserta dari negara-negara di Asia, Asia Tenggara dan Afrika ikut berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.
India juga telah menyelenggarakan sebuah program pelatihan yang meliputi aspek administrasi dan operasional pada 19-20 Januari 2021 untuk pengelola imunisasi, petugas pengatur suhu (cold chain officers), petugas komunikasi dan manajer data negara mitra, keduanya di tingkat nasional dan tingkat provinsi.
"Lebih dari 150 ahli dari negara tetangga berpartisipasi dalam program pelatihan ini," kata Kedubes India.
Lihat Juga :
tulis komentar anda